Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com |
Tak banyak kepala daerah yang berani menepati janji dengan kerja nyata. Tapi Samaun Dahlan, S.Sos., M.Si., Bupati Fakfak, memilih menulis sejarah dengan tangan sendiri—dalam bentuk gedung-gedung baru yang kini berdiri megah di kompleks RSUD Fakfak.
Empat fasilitas baru—NICU, Farmasi, Laundry, dan Poli Psikologi—dihadirkan bukan hanya untuk mempercantik bangunan, tapi untuk menjawab kebutuhan yang selama ini terabaikan: kesehatan sebagai hak publik.
“Anak-anak yang lahir hari ini harus punya kesempatan hidup yang sama. Itulah makna dari pembangunan NICU ini,” kata Samaun dengan mata berbinar.
Samaun dikenal sebagai pemimpin yang tidak hanya memimpin dari balik meja. Ia turun langsung memantau pembangunan ruang oksigen, ICU, hingga dapur gizi.
“Saya melihat sendiri bagaimana perubahan itu terjadi. Dulu ruangannya gelap dan sempit, kini lebih manusiawi,” ujarnya.
CNN Indonesia menyebut Fakfak sebagai pelopor layanan kesehatan gratis terbaik di Maluku dan Papua. Tak heran, karena kebijakan “kesehatan tanpa biaya” yang dijalankan Samaun benar-benar menyentuh rakyat kecil: tidak ada pungutan, tidak ada batasan, tidak ada perbedaan.
Namun Samaun paham, pelayanan gratis saja tidak cukup. Ia menyiapkan langkah lanjut melalui program “Rakhir Kesehatan”—sebuah sistem digital untuk memastikan distribusi obat ke 17 puskesmas berjalan tanpa hambatan.
“Ini bukan proyek. Ini sistem hidup yang menghubungkan rumah sakit dengan puskesmas. Begitu stok obat habis, sistem langsung memesan ulang,” jelasnya.
Di tengah pidatonya, Samaun juga menegaskan pentingnya kesejahteraan tenaga medis. Ia menaikkan gaji dokter umum hingga Rp17 juta, dan berjanji memberikan insentif lebih bagi mereka yang bertugas di ruang gawat darurat.
“Tidak ada pelayanan yang baik tanpa kesejahteraan tenaga medis,” ucapnya.
Kini RSUD Fakfak tidak hanya ramai pasien, tapi juga menjadi pusat pembelajaran. Samaun tengah membuka pintu kerja sama dengan perusahaan migas besar seperti BP LNG Tangguh untuk membuka layanan Medical Check Up (MCU) di Fakfak.
Langkah ini diproyeksikan memberi pemasukan Rp100 miliar per tahun—uang yang akan dikembalikan sepenuhnya untuk memperbaiki fasilitas dan kesejahteraan pegawai.
“Pelayanan kesehatan adalah investasi masa depan. Kita sedang menyiapkan generasi sehat untuk Fakfak Hebat,” ujarnya menutup pidato, sebelum menabuh tifa sebagai penanda peresmian 4 bangunan baru milik RSUD Fakfak.









Komentar