Resmikan Gereja Katolik St. Aloysius Gonzaga, Pj. Gubernur Ali Baham Mengulas Kisah Masa Kecilnya

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Ribuan umat Katolik dan Masyarakat Fakfak menghadiri acara peresmian gedung gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga Fakfak yang beralamat di sungai Gewerpe pada sabtu, (09/03).

Pantauan media ini prosesi peresmian gedung gereja Katolik Santo Aloysius Gonzaga sungai gewerpe di awali dengan ibadah misa pemberkatan gedung gereja yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Manokwari – Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega.

Usai ibadah misa pemberkatan gedung gereja dilanjutkan dengan ceremoni peresmian dimana penggutingan pita oleh Bupati Fakfak Untung Tamsil, S.Sos., M.Si dan dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti peresmian oleh Pj. Gubernur Papua Barat Drs. Ali Baham Temongmere, M.TP bersama Uskup Keuskupan Manokwari – Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega.

Mengawali sambutannya, Gubernur Ali Baham menceritakan kisahnya, dimana ayahnya bernama Ahmad Temongmere namun sejak tinggal di kampung wayati berganti nama menjadi Demianus Temongmere. Hal ini dibuktikan dengan adanya rumah peninggalan orang tuanya di kampung wayati. Tutur Gubernur Ali Baham.

Ali Baham juga menuturkan jika ayahnya merupakan kepala kampung kotam namun oleh keluarga umat Katolik di Wayati memilih dan mendukung ayahnya menjadi kepala Desa Wayati pada hal saat itu jumlah umat muslim di wayati hanya berkisar 3 orang. urai ABT.

Ayah ABT resmi menjabat sebagai Kepala Desa Wayati sejak tahun 1974, dan saat itu lelaki yang kini menjadi orang nomor satu di Provinsi Papua Barat ini baru mengenyam pendidikan dasar di kelas 2 SD YPPK Kampung Wayati dan di sekolah inilah ABT kecil mengenal doa-doa katolik.

Setelah beberapa tahun bersekolah di wayati sampai kelas 5, ABT kecil selanjutnya kembali ke Kotam untuk melanjutkan sekolahnya dan persiapan menempuh ujian menamatkan pendidikan dasar. Bahkan guru yang banyak berjasa membimbing dan mengajarinya bahkan membawa ABT kecil ke kota untuk mengikuti ujian bernama Agustinus Nembitkendik. Ujar Gubernur Ali Baham.

Di rumah guru Agustinus Nimbitkendik inilah, ABT tinggal dan bersekolah. ABT kecil harus berjalan kaki setiap pagi dengan jarak tempuh yang lumayan jauh serta cukup melelahkan untuk mencapai sekolah yang menjadi tempat ujian. Namun dirinya tak pernah menyerah dan tetap berjuang. Seiring berjalannya waktu serta proses panjang perjalanan hidup yang dilaluinya, akhirnya bisa mengantarkan Ali Baham Temongmere menjadi orang nomor satu di Provinsi Papua Barat. Urai ABT

Dalam konteks peresmian gedung gereja Katolik, ujar Pj Gubernur Ali Baham. Jika ayahnya lah yang membangun gereja katolik di kampung kwama, bahkan ayahnya berpesan kepada masyarakat muslim yang tinggal di wayati, jika hendak sholat maka harus kembali ke kampung kotam. Karena tempat ibadah yang di bangun hanya gereja. Ungkap ABT.

Komentar