Realisasi Pendapatan Pajak Daerah Fakfak 2025 Meningkat Positif: Progres PAD Naik 103% Jadi Rp.30,7 Miliar dari Target Awal

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Kabar menggembirakan datang dari Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Fakfak. Hingga akhir Oktober 2025, realisasi Pendapatan Asli Daerah PAD  mencatat lonjakan signifikan, menembus angka 103% persen dari target awal Rp. 29,8 Milyar.

Peningkatan ini bukan sekadar angka, tapi bukti konkret dari strategi fiskal yang mulai membuahkan hasil. PAD tersebut terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang sah.

Khusus Realisasi Penerimaan Pajak Sampain Oktober 2025 Mencapai Rp.9,3 Milyar atau 72,32% dari target yang ditetapkan Rp.12,8 Milyar.

“Dari berbagai sektor pajak, tercatat  Ralisasi PBB 106,3%, BPHTB 161,5%, PBJT Kesenian dn Hiburan 209,4 %, dan PBJT lainnya tumbuh 58% s/d 89% pajak reklame menjadi bintang utama tahun ini,” ujar Plt. Kepala Bapenda Kabupaten Fakfak, Lukito Saksomo Jati, ST, MM., saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu, 12 November 2025.

Target awal sebesar Rp10 juta kini menjelma menjadi realisasi fantastis sekitar Rp115 juta — naik sangat signifikan.

Lukito menyebut, strategi mewajibkan seluruh BUMN, termasuk bank-bank besar, yang  memiliki reklame resmi dan membayar pajaknya menjadi langkah kunci di balik lonjakan itu.

“Langkah kecil, tapi dampaknya luar biasa bagi penerimaan pajak daerah,” ujarnya penuh semangat.

Tak hanya sektor reklame, pajak jasa perhotelan juga menunjukkan tren positif. Hingga periode laporan terbaru, realisasinya sudah mencapai 89 persen dari target Rp300 juta.

“Peningkatan okupansi hotel dan kegiatan pariwisata di Fakfak turut mendorong penerimaan sektor ini,” jelas Lukito.

Sementara itu, sektor pajak penerangan jalan (BPJT) dan pajak listrik turut menjadi penopang utama kas daerah. Penerimaan keduanya kini sudah melampaui Rp3 miliar, atau sekitar 73,04 persen dari target, seiring meningkatnya konsumsi listrik masyarakat dan aktivitas dunia usaha.

Namun, tak semua sektor berjalan mulus. Pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) masih tertatih. Realisasi PKB baru menyentuh Rp. 1,3 Milyar atau 54,79 persen, sedangkan BBNKB sekitar Rp. 622 Juta atau  48,78 persen.

“Rendahnya pengadaan kendaraan baru oleh pemerintah daerah dan masih banyaknya masyarakat yang menunggak pajak kendaraan menjadi penyebab utamanya,” ungkap Lukito.

Kendati demikian, secara keseluruhan, penerimaan Khusunya pajak daerah tahun ini sudah melampaui capaian dari tahun lalu sebesar 11,75 persen.

Pada 2024, total pajak yang berhasil dikumpulkan sekitar Rp. 9 miliar, sementara hingga Oktober 2025 ini sudah menembus Rp10 miliar dan terus meningkat.

Melihat tren positif ini, pemerintah daerah tak tinggal diam. Target awal penerimaan yang semula Rp.29,8 miliar kini direvisi naik menjadi Rp.44,3 miliar untuk menyesuaikan potensi dan dinamika di lapangan.

Meski sektor pajak melaju, retribusi daerah masih tertinggal, dengan realisasi baru mencapai 57,54 persen dari target. Bapenda pun mendorong seluruh unit pengelola pendapatan — mulai dari PD, OPD, hingga UPT — untuk memperkuat sistem pemungutan dan pelaporan.

Lukito menegaskan, keberhasilan ini bukan sekadar hasil kerja teknis, tetapi juga buah kolaborasi lintas sektor dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pajak.

“Membayar pajak bukan hanya kewajiban administratif, tapi kontribusi nyata untuk membangun Fakfak yang lebih maju,” tuturnya.

Pemerintah daerah, lanjutnya, berkomitmen menjaga transparansi dan akuntabilitas pengelolaan pajak. Setiap rupiah yang terkumpul, katanya, akan kembali ke masyarakat dalam bentuk infrastruktur yang lebih baik, pelayanan publik yang meningkat, dan penguatan ekonomi daerah yang berkelanjutan.

Dengan dua bulan tersisa di tahun fiskal 2025, optimisme kian menguat bahwa Fakfak bukan hanya akan mencapai targetnya — tetapi juga menorehkan sejarah baru dalam kinerja pendapatan daerah.

“Kami yakin, dengan kerja keras bersama dan kesadaran masyarakat, Fakfak bisa menutup tahun ini dengan catatan gemilang,” pungkas Lukito.

Komentar