Rapid Test Non Reaktif, 393 Jemaah Haji Kloter 3 Pulang Kampung Dengan Hati Riang

KabarSulSelIndonesia.com – Makassar

Rona bahagia terpancar jelas di wajah 393 jemaah haji kelompok terbang (kloter) 3 Embarkasi Makassar ketika mengikuti seremoni penerimaan dan penyerahan jemaah yang berlangsung di Aula Arafah Asrama Haji Sudiang Makassar, Minggu 31 Juli 2022.

Betapa tidak, sesaat sebelum seremoni tersebut dilaksanakan, tim medis mengumumkan bahwa rapid test antigen dari seluruh jemaah kloter 3 dinyatakan non reaktif, itu artinya tidak ditemukan indikasi terpapar Covid 19.

Mengetahui hasil rapid test tersebut, serta merta bergemuruh tepuk tangan riuh dari jemaah kloter 3 yang didominasi oleh jemaah asal Kabupaten Bone.

Diketahui jemaah haji yang tergabung dalam kloter 3 Embarkasi Makassar ini 344 orang berasal dari Kab. Bone, 17 orang dari Tana Toraja, 11 orang dari Toraja Utara, 17 orang dari Kota Makassar dan 4 petugas kloter.

“Alhamdulillah jemaah haji kloter 3 semuanya sehat walafiat sebagaimana penyampaian tim medis. Kloter tiga ini pergi 393, pulang juga utuh 393 orang. Semoga kondisi ini tetap terjaga hingga seluruh jemaah kita kembali ke Tanah Air,” ucap Kabid PHU Ikbal Ismail dalam sambutannya ketika menerima secara resmi kepulangan jemaah haji kloter 3.

Lanjut dikatakan Ikbal Ismail, dirinya berharap seluruh jemaah haji kloter 3 dapat meraih predikat haji mabrur, dengan menguraikan ciri-ciri seseorang dikatakan hajinya mabrur dengan mengutip salah satu hadis Nabi.

“Apa itu haji mabrur ?. Ciri-ciri haji mabrur menurut Rasulullah SAW adalah memiliki kepedulian sosial terhadap sesama, terutama memberi makan kepada mereka yang kelaparan, senantiasa menebar kedamaian, taat beribadah dan bertutur dengan santun,” urai Ikbal Ismail.

Olehnya itu, mantan Kepala UPT Asrama Haji Makassar. ini mengimbau agar jemaah senantiasa melaksanakan amalan-amalan baik dan menjaga ibadahnya, terutama menjaga salat 5 waktunya.

“Itu ciri-ciri haji mabrur, jadi tolong tidak ada lagi yang salatnya bolong-bolong setelah bapak ibu dipanggil haji dan hajjah”, pungkasnya.

Hal senada disampaikan Bupati Bone, Andi Fahsar M. Padjalangi dalam sambutannya ketika didaulat menerima jemaah kloter 3 mewakili Pemerintah Daerah dari 3 kabupaten / kota lainnya.

“Seseorang yang berhaji kadang hanya bisa menjaga prilaku dan ibadahnya selama 41 hari, setelah itu lupa,” kata A. Fahsar.

Bahkan dulu di Tanah Suci, lanjut A. Fahsar, jarak hotel ke masjid cukup jauh tapi jemaah selalu salat berjamaah. Akan tetapi setibanya di kampung halaman tidak bisa lagi padahal masjid mungkin di samping rumahnya.

“Setidaknya salatnya jangan bolong – bolonglah sepeti apa kata Kabid PHU tadi,” tutup Puang Baso’, sapaan akrab Bupati Bone dua periode ini.

Sejumlah pejabat tampak hadir di Aula Arafah pada seremoni ini, antara lain Wakil Buoati Bone Ambo Dalle, Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel Ali Yafid, Kabag Kesra Kab. Tana Toraja Letris Parubak, Kabag Kesra Toraja Utara Ahady Tandirerung, Kakan Kemenag Kab. Bone Wahyudin Hakim, Kakan Kemenag Kab. Tana Toraja Usman Senong, dan Kasi PHU Kemenag Kota Makassar. Hadir pula Ketua DWP Kanwil Kemenag Sulsel Heni Suwardani Khaeroni.

Usai prosesi penerimaan, seluruh jemaah haji diberangkatkan ke daerah masing-masing. Jemaah haji Kab Bone pulang dengan menggunakan 15 unit Bus Pariwisara serta Tana Toraja dan Toraja masing-masing 1 Bus Executive Manggala Trans. Dengan lambaian tangan jemaah pulang dengan hati riang berharap segera bersua sanak saudaranya di kampung halaman tanpa dihantui perasaan was was terjangkit virus corona.

(HumasSulSelkemenag/Redaksi)

Komentar