Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pada pembukaan Raker Kompel dan Rakersis Hiren Kokah II Gereja Protestan Indonesia di Papua (GPI Papua) tahun 2025, suasana sukacita dan semangat kebersamaan mewarnai acara yang diselenggarakan dengan penuh antusias.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua II Majelis Pekerja Sinode (MPS), Pdt. M. Feninlambir, M.Th., rapat ini menjadi momen refleksi sekaligus perencanaan strategis untuk pelayanan gereja yang lebih berkualitas di masa depan.
Dalam sambutannya, Pdt. Feninlambir menyampaikan rasa syukur atas segala berkat Tuhan yang tercurah sepanjang tahun 2024, serta pentingnya mempersiapkan pelayanan gereja di tahun 2025.
“Karya keselamatan Tuhan yang nyata dalam Putera-Nya, Yesus Kristus, terus mengiringi perjalanan kita bersama dalam pelayanan.
Melalui RAKERSIS ini, mari kita mengevaluasi dan merancang langkah-langkah inovatif untuk penguatan pelayanan gereja di Papua,” ujarnya dengan semangat.
Dengan mengusung tema besar “Kobarkanlah Karunia Allah yang Ada Padamu” (2 Timotius 2:6a) dan subtema “Dalam Keberagaman Karunia, GPI Papua Bertumbuh Menjadi Gereja Mandiri Misioner Di Tengah Zaman Yang Berubah,” RAKERSIS kali ini bertujuan untuk memberikan arah dan strategi yang lebih jelas guna menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks.
Tema ini mencerminkan tekad GPI Papua untuk tetap berkembang dan berfungsi sebagai gereja yang mandiri, misioner, dan relevan dalam setiap perubahan sosial, politik, dan budaya yang terjadi.
Dalam pertemuan ini, sejumlah program strategis penting telah disepakati bersama oleh peserta rapat, di antaranya adalah peningkatan budaya managerial yang transparan dan akuntabel, penguatan kemitraan dengan pemerintah serta berbagai pihak lain untuk meningkatkan ekonomi kelembagaan, serta pengembangan wilayah pelayanan melalui pembukaan pos-pos pelayanan baru, pemekaran Jemaat, dan Klasis di daerah otonomi baru.
Salah satu langkah strategis yang ditekankan adalah pengakuan akan eksistensi GPI Papua di daerah-daerah otonomi baru, sehingga gereja dapat sejajar dengan lembaga-lembaga keagamaan lainnya di hadapan pemerintah daerah.
Majelis Pekerja Sinode juga menekankan pentingnya pendidikan dan pelatihan untuk pegawai organik di lingkup Jemaat dan Klasis, serta merealisasikan program Orang Tua Asuh untuk anak-anak Orang Asli Papua (OAP).
Program-program ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pemberdayaan sumber daya manusia di gereja sekaligus meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Papua secara umum.
Pdt. Feninlambir mengajak seluruh peserta untuk menyikapi evaluasi ini dengan sikap rendah hati dan keterbukaan, menjadikan setiap kekurangan sebagai bahan pembelajaran untuk bergerak maju.
“Kita tidak hanya mencari kelemahan, tetapi bersama-sama mencari solusi yang kreatif, inovatif, dan aplikatif untuk membawa pelayanan gereja kita menjadi lebih baik,” tambahnya.
Tak lupa, Pdt. Feninlambir mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan yang tulus kepada Pemerintah Daerah serta berbagai pihak yang telah mendukung pengembangan GPI Papua, mulai dari Jemaat, Klasis, hingga Sinode.
“Kami mengucapkan terima kasih atas segala kontribusi yang diberikan demi kemajuan pelayanan gereja ini,” ungkapnya.
RAKERSIS II GPI Papua ini bukan hanya sekadar rapat kerja, tetapi juga sebuah upaya konkret untuk menciptakan pelayanan gereja yang lebih inklusif, mandiri, dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Dengan strategi yang matang, semangat kebersamaan, dan doa yang tulus, GPI Papua siap mengemban misi besar untuk menjadi berkat bagi masyarakat Papua dan sekitarnya, memperkuat gereja di tengah tantangan zaman.
Dengan keyakinan penuh, Pdt. Feninlambir menutup sambutannya dengan doa:
“Tuhan Yesus Sang Kepala Gereja menolong dan memberkati kita semua dalam mengemban tugas pelayanan ini, serta memberi kami kekuatan dan hikmat untuk terus menjadi saluran berkat-berkat-Nya.”
Melalui RAKERSIS ini, GPI Papua berharap dapat mewujudkan pelayanan yang semakin efektif dan relevan, membawa terang dan harapan baru bagi gereja dan masyarakat Papua dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Komentar