Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Kritik keras datang dari Agustinus B. Rahakbauw, tokoh pemuda Kei (Evav) sekaligus Pemimpin Redaksi Kabarsulselindonesia.com. Ia menilai pemerintah pusat telah memperlakukan Maluku bak “anak tiri” selama hampir tiga dekade terakhir.
Menurut Rahakbauw, sejak era Presiden ke-3 hingga Presiden ke-8, tak satu pun putra-putri Maluku dipercaya mengisi kursi kabinet.
“Maluku ibarat bunga mawar di tepi jurang—indah, tetapi diabaikan,” ujarnya saat ditemui di Tual, Sabtu, 6 September 2025.
Padahal, Maluku dikenal kaya sumber daya alam, dari laut hingga tambang mineral. Program Lumbung Ikan Nasional (LIN) yang pernah digadang pemerintah, kata Rahakbauw, hanya tinggal jargon tanpa hasil nyata bagi rakyat.
“Maluku ikut memperjuangkan kemerdekaan Republik ini. Tapi semua pengorbanan itu seolah sia-sia,” katanya.
Rahakbauw mendesak Presiden Prabowo Subianto agar memberi kesempatan bagi putra-putri Maluku masuk ke jajaran kabinet.
“Kalau perlu dilakukan uji kelayakan, agar Presiden tahu kemampuan orang Maluku. Dari segi gelar akademik hingga pengalaman, semua ada,” tegasnya.
Ia pun menyinggung perbandingan dengan daerah lain. “Kami tidak pernah mengibarkan bendera separatis seperti Aceh atau Papua. Kami tidak pernah membantai TNI-Polri. Tapi kenapa Maluku selalu dibiarkan berlayar tanpa kompas?” ucap Rahakbauw dengan nada getir.
Jika terus diabaikan, Rahakbauw bahkan menyebut lebih baik ada kejelasan sikap negara.
“Kalau memang putra-putri Maluku tidak pantas di kabinet, mungkin lebih baik lepaskan kami dari NKRI,” tutupnya.









Komentar