Proyek Jembatan 4 Meter di Ketapang Molor, Kontraktor Diduga Tak Punya Modal?

Ketapang, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pembangunan infrastruktur di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menjadi prioritas pemerintah daerah untuk mendukung kelancaran ekonomi dan mobilitas masyarakat.

Salah satu proyek yang sedang berjalan adalah pembangunan jembatan kayu di Kecamatan Benua Kayong, yang direncanakan menghubungkan dua desa.

Namun, proyek jembatan yang hanya memiliki panjang 4 meter dan lebar 3 meter ini menuai banyak pertanyaan. Pasalnya, pekerjaan yang dimulai pada 2024 hingga kini belum mencapai 50 persen, padahal pengerjaan ditargetkan rampung pada 2025.

Lambatnya progres pembangunan menimbulkan spekulasi bahwa kontraktor tidak memiliki modal cukup atau ada indikasi permainan antara pihak kontraktor dengan oknum dinas terkait.

Pada 11 Februari 2024, tim Kabar Sulsel Indonesia mencoba mengonfirmasi hal ini ke Dinas PUTR dan Dinas Perkim LH Kabupaten Ketapang. Namun, pejabat yang dimintai keterangan tidak berada di tempat dengan alasan mengikuti Musrenbang.

Keesokan harinya, saat kembali dikonfirmasi, pihak terkait justru saling lempar tanggung jawab dan mengaku tidak mengetahui perkembangan proyek tersebut.

Salah seorang warga menyesalkan kondisi ini. “Jembatan ini sangat kami butuhkan, kalau pembangunannya lambat seperti ini, seharusnya dibuatkan jalan alternatif dulu agar masyarakat tetap bisa menyeberang,” ujarnya.

Yang lebih mengkhawatirkan, proyek ini berlokasi dekat dengan perkotaan, tetapi sudah mengalami keterlambatan. Masyarakat pun mempertanyakan bagaimana nasib proyek infrastruktur di daerah pelosok yang lebih sulit dijangkau.

Selain itu, beredar isu bahwa banyak proyek di Ketapang yang belum dibayar oleh pemerintah daerah, menambah ketidakpastian dalam pelaksanaan proyek-proyek lain.

Kepala desa setempat juga menyayangkan kurangnya koordinasi dengan pemerintah desa terkait proyek ini.

“Seharusnya ada pemberitahuan dan pembahasan dalam Musrenbang desa terlebih dahulu agar masyarakat mengetahui dan bisa memberi masukan,” ujarnya.

Molornya proyek kecil seperti ini menimbulkan kecurigaan di tengah masyarakat. Apakah proyek ini benar-benar bermasalah secara teknis, atau ada kepentingan lain yang bermain di baliknya?

Kabarsulsel-Indonesia.com akan terus mengawal perkembangan proyek ini dan meminta pertanggungjawaban pihak terkait.

Komentar