Ketapang, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pembangunan Indomaret di Desa Muara Jekak, Kecamatan Sandai, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, menuai protes keras dari para pedagang tradisional dan masyarakat setempat.
Walaupun 135 pedagang kecil dan menengah sudah menyampaikan keluhan mereka, pembangunan tersebut tetap dilanjutkan, yang menimbulkan kecurigaan adanya ketidakpedulian dari Pemerintahan Desa, terutama Kepala Desa (Kades) Muara Jekak dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD).
Sejumlah pihak menganggap Kades dan BPD sengaja mengabaikan keluhan masyarakat yang khawatir dengan dampak negatif dari keberadaan Indomaret terhadap usaha kecil mereka.
Salah satu tokoh masyarakat, Suandi alias Olok, melalui pesan suara yang dikirim lewat WhatsApp pada Senin (27/12/2024), mengungkapkan kekecewaannya terhadap sikap Kades yang dianggap lebih mendahulukan kepentingan pengusaha besar daripada memperhatikan nasib pedagang kecil.
“Dalam pemerintahan sebelumnya, baik Kades Muara Jekak Pak Sinarsyah maupun PJ Kades telah sepakat untuk tidak memberikan izin bagi pendirian Indomaret atau Alpamart di Desa Muara Jekak. Namun, tiba-tiba sekarang ada pembangunan Indomaret, tanpa adanya sosialisasi dengan masyarakat atau bahkan pertemuan kembali untuk membahas masalah ini,” ujar Suandi dengan tegas.
Suandi melanjutkan, meskipun ada penolakan yang jelas dari 135 pedagang dan masyarakat terhadap rencana pembangunan tersebut, Kades tetap memberikan izin yang diduga berdasarkan data lama yang tidak mencerminkan kondisi dan keberatan warga saat ini.
“Kami menduga keputusan ini diambil tanpa mempertimbangkan dampaknya kepada masyarakat kecil. Indomaret akan mengancam keberadaan usaha tradisional kami,” tambahnya.
Selain itu, lokasi pembangunan yang berada di dekat simpang empat dan sekolah dasar semakin menambah kekhawatiran.
Menurut Suandi, letak Indomaret yang terlalu dekat dengan jalan utama berpotensi menambah kemacetan dan kecelakaan, serta mengganggu kenyamanan dan keselamatan anak-anak yang bersekolah di sekitar area tersebut.
“Keputusan ini bukan hanya merugikan pedagang kecil, tapi juga dapat menimbulkan bahaya bagi pengguna jalan dan anak-anak. Kami meminta pihak terkait, baik di tingkat Kabupaten, Provinsi, bahkan Pusat, untuk meninjau kembali keputusan ini dan mendengarkan aspirasi masyarakat,” tegas Suandi.
Kritikan juga diarahkan pada pihak manajemen Indomaret yang dinilai memanfaatkan kelemahan Pemerintah Desa untuk mengeksploitasi wilayah tersebut tanpa mempertimbangkan dampak sosial dan ekonomi terhadap masyarakat lokal.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Kades Muara Jekak dan manajemen Indomaret belum memberikan klarifikasi terkait permasalahan ini.
Namun, Kabarsulsel-Indonesia.com terus mengumpulkan data dan memantau perkembangan lebih lanjut mengenai situasi ini.
Pihak desa dan perusahaan diminta untuk tidak menutup mata terhadap keluhan warga dan pedagang kecil yang merasa terpinggirkan, serta mempertimbangkan kembali dampak dari pembangunan ini agar tidak menambah ketidakadilan sosial yang sudah berlangsung.
Komentar