Saumlaki, Kabarsulsel-Indonesia.com;
Harga sembako khususnya beras di Saumlaki, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), Propinsi Maluku sebelum adanya Bulog sungguh memprihatinkan karena sangat mencekik leher masyarakat ekonomi lemah dan tidak mampu (Miskin).
Menjawab persoalan tersebut, pemerintah daerah Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) akhirnya menghadirkan Bulog di tanah berjuluk Duan LOLAT ini guna membatu masyarakat agar dapat membeli beras dengan harga yang terjangkau, murah dan bebas dari praktek pengusaha Kapitalis.
Kenyataan hari ini, Selasa, 07/11/2023, pimpinan Bulog Saumlaki membatasi pembelian beras kepada masyarakat malah sebaliknya lebih memprioritaskan pengusaha pengecer di pasaran yang mana masyarakat hanya dibolehkan membeli 2 karung beras dengan harga, Rp. 118.000.
Fakta di lapangan, hari ini pimpinan Bulog membatasi penjualan beras kepada masyarakat dengan alasan stok terbatas, sedangkan di pasaran, beras Bulog dijual oleh pengusaha bebas tanpa ada pembatasan pembelian, dengan demikian diduga kuat pimpinan Bulog lebih memprioritaskan pengusaha ketimbang masyarakat, dan lebihnya lagi, pengusaha menjual beras Bulog 1 (Satu)kilo gram-nya 13.000 (Tiga belas ribu) rupiah, sedangkan harga beras Bulog sebenarnya 11.800 (Sebelas ribu delapan ratus ribu)rupiah, inilah praktek Kapitalis yang sedang diterapkan oleh pimpinan Bulog Saumlaki.
Kami berusaha bertemu pimpinan Bulog untuk mengkonfirmasi dasar dan alasan kenapa ada pembatas pembelian beras hari ini, tapi sangat disayangkan pimpinan Bulog- nya meminta kami kembali bertemu beliau hari Senin depan, 13/11/2023 melalui Satpam yang sementara menjual beras sambil menelpon beliau (Pimpinan-nya).
Lucunya lagi Satpamnya tidak mau memberitahukan identitas diri-nya dan tidak mau memberikan no kontak pimpinan-nya saat kami meminta, malah id card kami mau difoto, ini menunjukkan ketidak pahaman tupoksi kerja sebagai anggota Satpam, malah sebalik-nya Satpam-nya sedang menjual beras sedangkan pos keamanan kosong
Pejabat Bupati Kepulauan Tanimbar diharapkan agar segera mengevaluasi pimpinan Bulog Saumlaki agar ke depan tidak terulang kejadian yang sama, masyarakat Tanimbar hari ini sangat menderita, mereka hidup dalam kondisi daerah Miskin Ekstrim malah di buat miskin lagi oleh praktek Kapitalis pimpinan Bulog.
Komentar