Langgur, Kabarsulsel-Indonesia.com; Keluarga korban Alm J.U sangat sesali kinerja Polres Malra dalam mengungkap kasus pembunuhan terhadap Alm J.U pada Jumat pukul 10,20 wit tepat tanggal 27 Oktober 2023.
Pasalnya pengungkapan kasus pembunuhan terhadap Alm. J.U. hingga saat ini belum di tuntaskan oleh pihak Polres Malra, sehingga keluarga korban sangat kecewa dengan kinerja polres Malra yang di pimpin AKBP Frans Duma SIK.
Menurut Y.U selaku anak dari Alm bahwa setelah meninggalnya bapa, saya langsung ke polres Maluku Tenggara baut laporan polisi Nomor; LP/B/126/X/2023/SPKT/Res Malra/ Polda Maluku tanggal 27 Oktober 2023.dan surat tanda penerima laporan Nomor; STPL /126/X 2024/ SPKT/Res Malra / Polda Maluku tepat hari Jumat pukul 11,00 wit.
Untuk itu Ubro meminta kepada Kapolda Maluku agar dapat mengevaluasi kinerja Kapolres Malra dan Kasat Serse dan jajarannya, karena dinilai lamban dalam mengusut kasus pembunuhan Alm. J.U. Mengingat sudah satu bulan satu Minggu, pihak kepolisian belum menangkap para pelaku pembunuhan.
Tidak hanya itu saja, malah para pelaku dibiarkan melanglang buana sana-sini sehingga kembali memimpin masa untuk melakukan penembakan dengan mempergunakan senjata tabung.
Selain itu lanjut Ubro bahwa terkait dengan laporan penembakan hingga saat ini pihak penyidik polres Malra tidak terlalu serius mengusut tuntas, malah pihak penyidik terkesan lebih mengutamakan kasus pengrusakan dan pembakaran rumah. Semestinya pihak penyidik lebih jernih mengusut kasus pembunuhan terlebih dulu, karena ulah dari pembunuhan Alm bapa saya sehingga berdampak terhadap pengrusakan dan pembakaran rumah. Oleh karenanya pihak kepolisian dalam hal ini satuan reserse Polres Malra harus profesional dalam mengungkap sebuah kasus, karena Alm bapa saya juga salah satu jurnalis aktif dari Media Sorot Tipikor jabatan Korwil Maluku. Tegas Ubro.
Kasus pembunuhan yang nyata-nyata saja pihak Polres Malra terlihat lamban lakukan pengusutan, apalagi kasus yang lain mungkin lebih parah lagi dan di tempat lain setiap kejadian pertengkaran, pembunuhan dll itu Kapolres tetap turun di lapangan,tetapi kejadian pembunuhan di wilayah pokarina hingga saat ini Kapolres Malra tidak pernah kelihatan batang hidungnya,malah beliau lebih memilih nyaman di tempat, hal ini tentunya memicu dugaan kami jika ada sesuatu di balik ini sehingga kapolres Malra lebih ambil sikap diam.
Sikap Kapolres Malra ini membuat Ketua PWI Kabupaten Malra A. Buce Rahakbauw mulai angkat bicara. Dirinya menyesalkan kinerja Kapolres Malra AKBP Frans Duma SIK, yang terkesan slow respon dalam menyikapi polemik yang terjadi di Malra. Ungkapnya.
Oleh karenanya Ketua PWI Malra meminta kepada Kapolda Maluku untuk dapat mencopot jabatan Kapolres Malra, karena di nilai tak mampu untuk menyelesaikan masalah. Ujar Rahakbauw.
Rahakbauw juga menandaskan bahwa setiap kejadian yang terjadi di kabupaten Malra, Kapolres Malra sulit dikordinasikan guna memperoleh informasi baik secara langsung maupun melalui telpon seluler. Ujar Rahakbauw.
Dirinya bahkan menyebutkan sejak matahari terbit hingga terbenam Kapolres Malra tidak pernah merespon untuk angkat Telpon bahkan membalas Chat WA tentang kondisi keadaan di lapangan. Sehingga dirinya merasa kecewa sebagai mitra kerja. Tegas Rahakbauw.
Tambahnya lagi terkait dengan kasus pembunuhan dan juga pembakaran rumah itu tentu kita serahkan kepada pihak aparat penegak hukum untuk dapat mempercepat dan mengusut tuntas agar persoalan ini tidak membias lama, Jadi saya harapkan kepada Kapolres Malra dan jajarannya agar bisa secepatnya dapat mengusut tuntas persoalan ini karna mengingat hari raya sudah di ambang pintu jadi takutnya jangan sampai pihak pihak lain mengambil manfaat masalah ini untuk dapat lebih memperbesar lagi.
Komentar