Malra, Kabarsulsel-Indonesia.com | Dalam sidang pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Perubahan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), Politisi Senior dari Partai Berlambang Banteng, Esebius Utha Safsafubun, melontarkan kritik tajam terkait kinerja Pemerintah Daerah dalam mengelola keuangan dan pendapatan asli daerah (PAD).
Utha Safsafubun menyoroti lambatnya progres pendapatan asli daerah yang dinilai tidak sesuai dengan estimasi awal dalam RAPBD induk.
Ia menegaskan bahwa sampai hari ini, realisasi PAD “jauh panggang dari api” dibandingkan dengan target yang ditetapkan.
“Pendapatan dari pajak restoran masih ditagih secara manual, dan belum ada sistem yang meyakinkan para wajib pajak untuk patuh,” ujarnya dengan nada tegas.
Selain itu, Safsafubun juga mengkritisi komitmen eksekutif dalam memperbaiki sistem penagihan pajak.
Menurutnya, pungutan liar (pungli) bisa diminimalisir jika sistem ini diperbaiki, namun Pemda dinilai terlalu lamban dalam bertindak.
“Sampai kapan PAD kita bisa meningkat jika masih menggunakan sistem manual dan klasik seperti ini?” tanyanya dengan nada penuh kekecewaan.
Lebih lanjut, Safsafubun juga menyoroti transparansi pemerintah dalam menyampaikan pendapatan transfer, terutama terkait insentif fiskal.
“Penyelenggara pemerintah daerah harus jujur. Tahun lalu tim anggaran mengatakan tidak ada insentif fiskal, tetapi di tahun ini muncul pendapatan dari insentif fiskal. Informasi ini harus disampaikan kepada DPR, tidak boleh ada yang disembunyikan,” tegasnya.
Tak hanya soal pendapatan, ia juga meminta agar rencana alokasi Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) untuk tahun 2025 segera disampaikan secara resmi, guna menghindari fluktuasi angka setiap bulannya.
Pernyataan keras Utha Safsafubun dalam sidang tersebut menggarisbawahi pentingnya reformasi sistem penarikan pajak dan keterbukaan informasi dalam pengelolaan anggaran.
Kritik ini menunjukkan kegelisahan mendalam terhadap kinerja Pemda yang dianggap belum maksimal dalam mengelola keuangan daerah, khususnya dalam meningkatkan PAD.
Komentar