Kabarsulsel.lndonesia.com. Semarang, Jawa Tengah Dalam kisah mengharukan tentang dedikasi dan kasih sayang, Bripka Muhammad Kais Fahmi, anggota Satsamapta Polrestabes Semarang dia, telah menjadi mercusuar harapan bagi 35 anak yatim piatu. Di luar tugasnya mengayomi dan mengabdi kepada masyarakat, Bripka Fahmi mendedikasikan hidupnya untuk mengasuh anak-anak di panti asuhan Yayasan Darul Qur’ana Al Karomah, Jumat, (10/1/2025).
Sejak tahun 2017, Bripka Fahmi aktif terlibat dalam kepedulian terhadap anak yatim dan dhuafa. Komitmennya semakin mendalam selama masa penuh tantangan pandemi COVID-19, yang membawanya secara resmi mendirikan sebuah lembaga sosial pada tahun 2021. Lembaga ini kini menyediakan rumah yang penuh kasih sayang dan dukungan penting bagi 35 anak berusia 1 tahun hingga 11 tahun,
“Bahkan ada yang masih 5 bulan. Kami menerimnya waktu 3 bulan” terang Bripka Fahmi pada Peliput Humas Polrestabes Semarang
Panti asuhan bukan hanya tempat berlindung; ini adalah tempat pembelajaran dan pertumbuhan. Anak-anak menerima pengajaran tidak hanya dalam mata pelajaran akademis tetapi juga dalam pengembangan karakter, dengan fokus pada sopan santun dan nilai-nilai moral. Bripka Fahmi menekankan pentingnya menanamkan prinsip etika yang kuat pada anak-anak ini, memastikan mereka tumbuh menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab dan berkontribusi.
“Awalnya hampir tidak sengaja,” kata Bripka Fahmi mengenang perjalanannya. “Tetapi membangun lembaga sosial ini dan melihat dampaknya terhadap anak-anak ini, serta manfaatnya bagi semua orang yang terlibat, sungguh luar biasa. Anak-anak ini, terutama mereka yang tidak memiliki ayah, memerlukan bimbingan dan pengasuhan agar tumbuh menjadi orang-orang baik yang mengingat Allah SWT. ”
Aksi tanpa pamrih yang dilakukan Bripka Fahmi menjadi contoh inspiratif dalam pengabdian masyarakat dan kekuatan kasih sayang individu. Dedikasinya terhadap tugas kepolisian dan komitmennya yang mendalam menjaga anak yatim piatu menunjukkan menjadi pegangan teguh prinsipnya dalam hidup yaitu sebaik baiknya manusia adalah yang bermanfaat arti sebenarnya dari pelayanan masyarakat. Kisahnya menyoroti dampak positif yang dapat ditimbulkan oleh seorang anggota polisi terhadap kehidupan banyak orang, membuktikan bahwa kepahlawanan sejati tidak hanya terbatas pada seragam.
Hani K
Komentar