Peringati HGN, Dikbud Aru gelar upacara di Papaliseran

Dobo (Kepulauan Aru), Kabarsulsel-Indonesia.com; Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru menggelar upacara dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional tahun 2023.

Upacara yang dilaksanakan di tempat wisata Papaliseran pada Sabtu, (25/11) itu di hadiri Bupati Kepulauan Aru dr Johan Gonga , Kapolsek Pulau-pulau Aru Iptu Leonard Siwabessy, Dan lanal Aru, kepala dinas Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Kepulauan Aru Adolop Pokar, serta tamu undangan lainnya.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A dalam sambutannya yang di bacakan bupati kepulauan Aru dr Johan Gonga mengatakan Ruang untuk belajar dan berbagi di antara sesama guru kini semakin luas, dengan adanya platform Merdeka Mengajar, sehingga Jutaan guru di seluruh Indonesia sekarang saling terhubung, saling belajar, dan menginspirasi satu sama lain dalam menerapkan Kurikulum Merdeka.

Selanjutnya, kata menteri, banyak terobosan besar telah dihadirkan dengan meluncurkan Pendidikan Guru Penggerak. Program ini berbeda dari pelatihan guru yang sudah ada sebelumnya, karena tujuannya untuk mendorong lahirnya generasi guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah yang mampu memimpin perubahan nyata.

“Tahun ini mungkin menjadi tahun terakhir saya merayakan Hari Guru Nasional sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Hal ini membuat saya merasa sedih, karena saya pasti akan rindu bertemu dengan Ibu dan Bapak semua. Tapi di balik itu, tersimpan rasa yakin dan optimis yang sangat kuat dalam benak saya” Ucapnya

Dia (red menteri) meyakini bahwa tenaga pendidik sebagai nahkoda tentu tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar

“Saya yakin bahwa Ibu dan Bapak guru sebagai nakhoda tidak mau membalikkan lagi arah dari kapal Merdeka Belajar. Saya optimis bahwa semua pendidik di seluruh Indonesia masih akan terus bergerak mewujudkan Merdeka Belajar. Keyakinan ini tumbuh dari hal-hal yang berhasil kita capai bersama dalam empat tahun terakhir” Kata Makarim

Lebih lanjut dikatakan bahwa pada tahun pertama dengan adanya kurikulum Merdeka Belajar, mengakibatkan Ujian Nasional telah di hapus dan memberi kepercayaan kepada guru untuk menilai hasil belajar muridnya.

Selain itu juga diterapkan Asesmen Nasional agar semua guru berfokus menciptakan lingkungan belajar yang aman, inklusif, dan menyenangkan. Lingkungan belajar yang menumbuhkan kemampuan literasi dan numerasi serta karakter murid.

Sementara di tahun berikutnya, telah di luncurkan Kurikulum Merdeka. Jika Asesmen Nasional mengukur tujuan perubahan, Kurikulum Merdeka memberikan petunjuk jalan mencapai tujuan itu. Kurikulum Merdeka adalah kurikulum yang ditunggu-tunggu para guru, karena tidak hanya meringankan beban murid berkat pengurangan pada jumlah materi, dan penekanan pada pemahaman yang mendalam, tetapi juga memerdekakan guru untuk mengolah kreativitasnya dan berinovasi dalam mengembangkan pembelajaran yang menyenangkan sesuai kebutuhan murid.

Mengakhiri sambutannya, Makarim mengatakan, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini bukanlah merupakan sebuah salam perpisahan, namun sebaliknya, peringatan Hari Guru Nasional tahun ini adalah penanda kesatuan tekad untuk mengakselerasi kemajuan sistem pendidikan Indonesia.

Olehnya Makarim mengajak semua guru di Indonesia untuk trus melaju ke depan dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.

“Mari kita rayakan hari ini dengan semangat untuk terus melaju ke depan, dengan derap langkah serentak melanjutkan gerakan Merdeka Belajar”. Tutup Makarim.

Komentar