Ambon,Kabarsulsel-lndonesia.com. Pemerintah Provinsi Maluku menggelar acara Halal bi Halal 1446 Hijriah / 2025 Masehi, di Gedung Islamic Center Ambon, Selasa (22/4/2025).
Hadir juga pada kesempatan itu, Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa, Wakil Gubernur Maluku Abdullah Vanath dan Istri, Ketua TP PKK Provinsi Maluku, Sekretaris Daerah Maluku Sadali Ie dan Ketua Dharma Wanita Provinsi Maluku, Ketua MUI Provinsi Maluku, Staf Ahli Gubernur, Asisten Sekda, Pimpinan OPD lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, serta ASN dan Non ASN Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku.
Atas nama Pemerintah Provinsi Maluku, Gubernur menyambut baik acara Halal bi Halal ini, karena baginya momen keagamaan seperti ini bukanlah sebuah rutinitas biasa, tetapi sesungguhnya memiliki makna yang sangat penting, yakni mempererat silaturrahim atau tali kasih sayang di antara sesama orang bersaudara, terutama di lingkup Pemerintah Provinsi Maluku.
“Saya mengajak seluruh ASN Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku, jangan pernah putus silaturrahim sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW : Tidaklah seorang di antara kamu, sebelum dia mencintai saudaranya, seperti dia mencintai dirinya sendiri,” jelas Gubernur.
Ia juga mengajak untuk meningkatkan kualitas, kerukunan, dan kedamaian di antara sesama, baik sesama ASN, maupun dengan masyarakat Maluku lainnya.
“Inilah spirit kebersamaan dan persaudaraan, untuk belajar saling memahami, saling mempercayai, saling mencintai, saling menopang, saling membanggakan, dan saling menghidupi,” ujarnya.
Pada momentum Halal bi Halal ini, Gubernur mengajak untuk terus tingkatkan kinerja, profesionalisme dan integritas dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab.
“Apalagi tantangan pembangunan Provinsi Maluku kedepan semakin kompleks, kita dihadapkan pada berbagai isu strategis yang memerlukan kerja keras, inovasi, dan kolaborasi dari seluruh jajaran Pemerintahan,” tutur Gubernur.
Oleh karena itu Lewerissa menegaskan bahwa semangat persatuan dan kesatuan yang dipupuk hari ini harus menjadi modal utama dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab kita.
“Mari kita fokus dan bekerja keras untuk mengimplementasikan program-program prioritas daerah yang telah ditetapkan, pastikan setiap program berjalan sesuai rencana, tepat sasaran, dan memberikan manfaat yang nyata, bagi masyarakat Maluku,” ajaknya.
Dirinya percaya, dengan semangat kebersamaan, kerja keras, dan dedikasi yang tinggi, kita mampu mewujudkan Maluku yang maju sejahtera dan berdaya saing.
Dalam 62 (Enam Puluh Dua) hari melaksanakan tugas sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur, diperhadapkan dengan banyak masalah, namun ia mengajak kepada masyarakat untuk bersama-sama memastikan kondisi di Maluku agar tetap aman dan stabil, serta menyelesaikan setiap permasalahan dengan baik karena Indonesia adalah negara Hukum.
Lebih lanjut ia menambahkan jika menginginkan investasi masuk di Maluku, tugas negara dan tugas kita semua memastikan kondisi Maluku aman dan stabil.
“Beberapa waktu kebelakang kita direpotkan dengan perselisihan antar kelompok masyarakat, di mana masalah personal selain masalah tapal batas antar negeri, tetapi masalah personal mestinya tidak harus digiring menjadi masalah komunal, kalau masalah pribadi biarkanlah hukum akan bertindak, kalau masalah pidana biarlah aparat kepolisian yang bertindak, jika itu masalah perdata silahkan diselesaikan di lembaga peradilan perdata, karena ini negara Hukum Indonesia,”tegasnya.
Dirinya berharap ada kesadaran peradaban baru di Maluku, bahwa jika ada perselisihan, konflik, masalah sengketa dan sebagainya untuk di bawa sengketa itu ke lembaga peradilan, dan percaya ke lembaga peradilan untuk memberikan keputusan yang terbaik.
“Kita adalah masyarakat beradab Indonesia, dan negara Hukum Indonesia kita percaya terhadap supremasi hukum Indonesia,” tegasnya.
Kita terus menerus melakukan koordinasi untuk memastikan sengketa nasional, masalah pribadi itu harus diselesaikan.
“Karena itu saya sampaikan kepada kita semua Aparatur Sipil Negara mari kita mengambil peran aktif untuk menjadi promotor perdamaian, dan promotor-promotor pencerahan, bicara dengan raja, tokoh agama, tokoh masyarakat, karena tidak ada yang untung dari konflik ini,” pinta Gubernur Maluku.
Ia juga menjelaskan di kondisi ekonomi seperti sekarang ini jangan persulit dengan konflik, karena mau mengarah ke mana daerah yang kita cintai.
“Saya bermohon kepada kita semua jangan anggap ini hal sepeleh, mari kita mengambil keputusan moral untuk memastikan kita bisa berperan sebagai promotor perdamaian,” harap Gubernur.
Kegiatan kemudian dilanjutkan Hikmah Halal bi Halal yang di bawakan oleh Ketua MUI Provinsi Maluku.
(M.N)
Komentar