Penyetoran Lima Juta Perdana, Sinyal Serius PAD Fakfak dari Pala

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com |  Pemerintah Kabupaten Fakfak melalui Dinas Perkebunan mulai memetik hasil dari kebijakan retribusi komoditas unggulan daerah.

Pada Jumat, 25 April 2025, setoran perdana retribusi pala Tomandin dilakukan oleh salah satu pelaku usaha perdagangan grosir antar-pulau, menandai langkah strategis menuju optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perkebunan.

Momentum ini tidak hanya ditandai dengan seremoni simbolik. Penyetoran retribusi dilakukan secara nyata sebesar Rp5 juta untuk pengiriman 5 ton bunga pala (fully) yang akan dikapalkan dengan KM Labobar menuju pasar antar-pulau.

Penyetoran ini difasilitasi langsung oleh Dinas Perkebunan bekerja sama dengan Bank Papua.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST., MT., mengatakan penyetoran perdana ini merupakan bentuk uji coba sekaligus simulasi sistem yang akan diberlakukan ke depan.

“Ini menjadi tonggak penting yang menunjukkan keseriusan pemerintah daerah membangun hubungan mutualistik dengan para pelaku usaha pala,” ujarnya.

Widhi juga menggarisbawahi bahwa kemudahan dalam proses pembayaran menjadi kunci keberhasilan retribusi ini.

“Simulasi ini membuktikan bahwa mekanisme yang kami rancang bisa dilakukan dengan mudah dan efisien, tanpa membebani pelaku usaha,” katanya.

Pemerintah daerah, menurutnya, berterima kasih atas komitmen pelaku usaha yang dengan sukarela memenuhi kewajiban retribusi dan langsung menyetorkannya ke kas daerah.

Ini dianggap sebagai sinyal positif sekaligus contoh kepatuhan yang patut ditiru pelaku usaha lainnya.

Dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten Fakfak dijadwalkan akan meluncurkan secara resmi sistem retribusi daerah untuk komoditas pala melalui seremoni bersama Bupati dan Wakil Bupati.

Peluncuran ini akan menjadi momentum penting untuk memperluas sosialisasi, membangun kepercayaan, dan mendorong kepatuhan kolektif para pelaku usaha pala di Fakfak.

Lebih lanjut, Widhi berharap agar sistem pembayaran retribusi ke depan dapat dikembangkan melalui digitalisasi.

“Kita harus dorong inovasi. Digitalisasi adalah jawaban untuk memangkas prosedur dan memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha dalam melakukan setoran secara efisien dan transparan,” tuturnya.

Retribusi komoditas pala ini diharapkan menjadi sumber baru PAD Fakfak yang berkelanjutan, mengingat pala Tomandin selama ini telah menjadi primadona ekspor dari wilayah Kepala Burung Papua Barat.

Writter : Red | Editor : Red

Komentar