Pentas Rakyat Sepakat Ambruk, Ikon Bersejarah Ketapang Runtuh Dimakan Waktu

Ketapang, Kabarsulsel-Indonesia.com |  Sebuah ikon bersejarah di Kota Ketapang, Kalimantan Barat, akhirnya menyerah pada usia.

Pentas Rakyat Sepakat, panggung legendaris yang telah menjadi saksi berbagai peristiwa penting, kini ambruk setelah puluhan tahun berdiri kokoh.

Dibangun di era kejayaan Bupati Alm. H. Morkes Efendi, pentas ini tak sekadar tempat hiburan. Ia adalah panggung bagi seni budaya, tradisi, hingga deklarasi politik yang melahirkan pemimpin-pemimpin daerah.

Terakhir, pada tahun 2024, panggung ini masih gagah menopang euforia politik, menjadi titik kumpul bagi para calon pemimpin dan pendukungnya.

Namun, Kamis, 10 April 2025, pukul 10:53 WIB, panggung bersejarah itu runtuh. Struktur kayu yang bertahun-tahun menantang panas dan hujan akhirnya tak lagi mampu bertahan.

Rangka atap yang rapuh dan fondasi yang lelah oleh usia membuat ikon kebanggaan masyarakat Ketapang ini roboh seketika.

Menanggapi kejadian ini, Pemerintah Daerah melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup (PerkimLH) Ketapang langsung turun ke lokasi.

Kepala Bidang Dinas PerkimLH, A. Razak, bersama timnya melakukan peninjauan guna menilai kondisi kerusakan serta kemungkinan langkah perbaikan.

“Kejadian ini memang tak bisa dihindari. Usia bangunan yang sudah puluhan tahun membuat materialnya lapuk dan tidak lagi mampu menopang beban. Ini menjadi pelajaran bagi kita semua bahwa bangunan bersejarah juga membutuhkan perhatian dan perawatan,” ujar seorang warga, Jumadi, yang turut hadir di lokasi.

Ia berharap pemerintah segera menganggarkan renovasi bagi pentas rakyat ini.

“Tempat ini bukan sekadar panggung, tapi simbol kota. Lokasinya strategis, berada di tengah kota, dan masih sangat bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.

Kini, masyarakat Ketapang menanti langkah pemerintah. Akankah ikon bersejarah ini hanya menjadi kenangan, atau justru kembali bangkit dengan wajah baru? Waktu yang akan menjawab.

Writter : Sukardi | Editor : Red

Komentar