Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pada rapat penting Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Maluku Tenggara, Penjabat Bupati Maluku Tenggara memberikan sambutan yang penuh semangat dan kritis, menyerukan langkah-langkah konkret dalam mengatasi masalah stunting yang masih menghantui daerah ini. Kehadiran Kepala BKKBN RI, Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K), menambah urgensi dan harapan dalam pertemuan ini.
Penjabat Bupati mengawali sambutannya dengan apresiasi mendalam atas kehadiran Kepala BKKBN RI dan rombongan, serta menyoroti pentingnya kunjungan ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen bersama. “Kita harus bersyukur atas segala rahmat dan karunia Tuhan, dan dengan semangat itu, mari kita wujudkan tekad bersama untuk menurunkan angka stunting di Maluku Tenggara,” ujarnya.
Meski ada kemajuan, Penjabat Bupati menyoroti bahwa perjalanan masih panjang. Data menunjukkan penurunan prevalensi stunting dari 30,01% pada 2018 menjadi 16,00% pada Januari 2024, namun survei SSGI menunjukkan angka 34%. “Ini adalah panggilan untuk kita semua. Kita tidak bisa berpuas diri. Kerja keras kita harus lebih fokus dan terarah,” tegasnya.
Penjabat Bupati mengkritisi kurangnya koordinasi dan efektivitas program lintas sektor. “Pendataan, penimbangan, pengukuran, dan intervensi harus dilakukan dengan lebih serius. Kita tidak bisa menunggu, kita harus bergerak sekarang,” lanjutnya dengan nada penuh determinasi.
Selain itu, ia menekankan pentingnya perbaikan pola asuh dan sanitasi lingkungan. “Gizi yang cukup dan lingkungan yang sehat adalah hak setiap anak. Kita harus pastikan setiap anak mendapatkan awal kehidupan yang terbaik,” katanya.
Berbagai inovasi telah dilakukan, seperti program JEKOPABESTING dan Rumah Singgah “Hanarun”, yang diharapkan mampu menjadi solusi jangka panjang. “Inovasi ini adalah bukti bahwa kita bisa, bahwa kita mampu melakukan perubahan signifikan. Tapi inovasi saja tidak cukup tanpa implementasi yang tepat dan kolaborasi yang kuat,” tambah Penjabat Bupati.
Dalam penutupannya, Penjabat Bupati mengajak semua pihak untuk lebih agresif dan berkomitmen dalam menjalankan program percepatan penurunan stunting. “Kita tidak bisa berjalan sendiri-sendiri. Kita harus bersatu, bekerja bersama, dan memastikan bahwa setiap langkah kita membawa perubahan positif bagi anak-anak kita,” serunya.
Dengan kehadiran Kepala BKKBN RI, Penjabat Bupati berharap sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dapat diperkuat, membawa harapan baru bagi percepatan penurunan stunting di Maluku Tenggara. “Bersama, kita pasti bisa mencapai target nasional yaitu 14% di tahun 2024,” ujarnya penuh optimisme.
Sambutan ini diakhiri dengan seruan untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas. “Mari kita buktikan bahwa kita peduli, bahwa kita mampu, dan bahwa masa depan anak-anak Maluku Tenggara adalah prioritas utama kita,” tutupnya dengan semangat yang membara.
Komentar