KabarSulselIndonesia (Sulawesi Selatan)
Ahad, 14 November 2021 telah dilaksanakan Pelantikan dan Pengukuhan Pengurus PPSI Kabupaten Gowa dan Kota Pare-pare Periode 2020 – 2025 oleh Ketua Perkumpulan Pendidik Sains Indonesia (PPSI) Sulawesi Selatan, Bapak Muhammad Zia Ulhaq.
Dalam kesempatan itu Ketua PPSI Sulawesi Selatan yang merupakan guru Fisika SMAN 4 Makassar mengimbau dan mengajak segenap pengurus yang telah dilantik untuk meningkatkan kompetensi diri untuk mendesain suatu pembelajaran yang inovatif sehingga pembelajaran sains menjadi menyenangkan bagi peserta didik.
Dalam pelantikan serta pengukuhan Pengurus PPSI Kabupaten Gowa dan Kota Pare-pare yang diadakan secara Virtual via Google Meet juga di hadiri oleh Pengurus PPSI Sulawesi Selatan Ibu Dra.Hj. Zaenab, M.Si, Koordinator Wilayah II Kab.Gowa dan Bapak Asrullah, S.Pd Koordinator Wilayah IX Kota Pare-Pare.
Disamping itu juga hadir Ketua Umum PPSI, Bapak Yuyun Nuri Yusuf dalam sambutannya mengharapkan kepada segenap pengurus PPSI Kabupaten Gowa dan Kota Pare-pare yang telah dikukuhkan agar senantiasa berkolaborasi dengan organisasi lainnya dan pemerintah untuk mendampingi guru dan peserta didik dalam peningkatan kompetensinya untuk pembelajaran sains.
Sementara itu bapak Enang Ahmadi selaku Kepala PPPPTK IPA menyampaikan harapannya kepada para pengurus yang telah dilantik untuk memahami arti Hukum Kelembaban (Inersia), benda akan terus bergerak ataukah diam selamanya.
“Pengurus PPSI Kabupaten Gowa dan Kota Pare-Pare yang telah dilantik harus terus bergerak, dan segera menyusun Program untuk pengembangan PPSI yang tentunya harus bergandengan dengan lembaga pendidikan lainnya agar PPSI menjadi lebih besar,” demikian tutur Bapak Enang Ahmadi.
Lebih lanjut ditambahkan “bahwa PPSI Kabupaten Gowa dan Kota Pare-Pare harus selalu berikatan dan berkolaborasi seperti halnya ikatan antara Hidrogen dan Oksigen sehingga menghasilkan senyawa H2O atau air yang bisa dinikmati dalam kehidupan kita dan bermanfaat bagi semua makhluk hidup di bumi ini, maka berkolaborasilah dengan lembaga pendidikan lainnya.”
Lebih lanjut beliau menyampaikan, “guru-guru Sains mulailah melakukan pembelajaran HOTS (Higher Order Thinking Skills) atau berpikir tingkat tinggi dan tinggalkan LOTS (Lower Order Thinking Skills atau berpikir rendah).
“Guru-guru Sains harus mempunyai kemampuan nalar yang tinggi, berinovasi, memiliki ide-ide yang kreatif sehingga peserta didik bersemangat dan mempunyai minat belajar yang tinggi untuk pembelajaran Sains. Jadikan sains sebagai suatu pembelajaran yang menyenangkan dan menarik atau dengan mengkampanyekan SAINS dengan SALAM SAINS NYENTRIK (Menyenangkan dan Menarik).” Kata Pak Enang Ahmadi.
Beliau menghimbau kepada para guru-guru Sains untuk melakukan Pembelajaran yang HOTS dengan berinovasi seperti Pembelajaran STEM (Science, Tecnology, Engineering and Mathematic), PBL (Problem Based Learning) dan model pembelajaran lainnya.
Disamping itu disampaikan pula bahwa guru-guru sains harus memanfaatkan Laboratorium untuk mengembangkan Kreativitas dengan penerapan model pendekatan saintifik yakni model pembelajaran yang menggunakan metode ilmiah dalam kegiatan pembelajarannya.
“Peserta didik diberikan ruang untuk bereksplorasi terhadap materi pembelajaran, termasuk dalam kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan data, serta mengkomunikasikan, demikian Enang Ahmadi.” (Zaenab)
Komentar