Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Pemuda Katolik Maluku Tenggara mendesak Bagian Hukum Sekretariat Daerah (Setda) Maluku Tenggara untuk segera melaporkan kasus ancaman terhadap Penjabat Bupati Maluku Tenggara, Semy Huwae, kepada pihak berwenang.
Mereka menegaskan bahwa tindakan ancaman semacam ini tidak dapat dibiarkan begitu saja, mengingat jabatan Penjabat Bupati melekat erat dengan martabat pemerintah dan masyarakat Maluku Tenggara.
“Kami tidak bisa membiarkan ada pihak yang merasa paling hebat sehingga seenaknya mengancam pejabat daerah. Harga diri pemerintah dan masyarakat Maluku Tenggara melekat pada diri Penjabat Bupati, sehingga kasus ini harus segera diproses secara hukum,” tegas Meilany Tanlain Refra, Ketua Pemuda Katolik Maluku Tenggara.
Meilany juga mengajak seluruh masyarakat, khususnya kaum muda Katolik, untuk mendukung jalannya pemerintahan di Maluku Tenggara selama kebijakan yang diambil tidak bertentangan dengan peraturan dan undang-undang yang berlaku.
“Kami pastikan Pemuda Katolik akan menjadi garda terdepan dalam mengawasi jalannya pemerintahan. Jika ada kebijakan yang tidak pro-rakyat, kami tidak akan tinggal diam. Namun, jika pemerintahan berjalan baik, maka menjadi kewajiban kita untuk mendukungnya,” tambahnya.
Menurut Meilany, normalisasi birokrasi yang sedang dilakukan oleh Penjabat Bupati Semy Huwae saat ini merupakan langkah luar biasa yang patut diapresiasi.
Pemuda Katolik menyatakan komitmennya untuk mendukung segala upaya yang berdampak positif bagi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Maluku Tenggara.
“Kami berharap masyarakat juga dapat memberikan dukungan penuh agar pemerintahan di Maluku Tenggara semakin baik dan berpihak pada kesejahteraan rakyat,” tutup Meilany.
Komentar