Namrole, Kabarsulsel-Indonesia.com | Bupati Kabupaten Buru Selatan ( Bursel) Safitri Malik Soulissa mengaku Pemerintah Kabupaten ( Pemkab ) setempat telah menyiapkan lima prioritas pembangunan menuju Ekonomi Biru Indonesia Timur (EBIT).
Pengakuan tersebut terungkap saat sambutan orang nomor satu itu disampaikan, saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Jangka Panjang Daerah ( RPJPD ) 2025-2045, Selasa, 30 Juli 2024, di Aula Kantor Bupati Bursel.
Dirinya mengaku, kelima prioritas pembangunan Bursel tersebut, untuk mendukung Provinsi Maluku berkontribusi pada perekonomian Indonesia sebesar 0,70 persen pada 2023 dan diproyeksikan pada 2045 Maluku berpotensi meningkatkan kontribusi terhadap PDB nasional sebesar 2,00 persen.
” Hal ini selaras dengan arah kebijakan yang tertuang dalam dokumen RPJPN. Di mana pembangunan wilayah Maluku untuk 20 tahun mendatang di arahkan sebagai ” Ekonomi Biru Timur Indonesia ” yang difokuskan pada pendayagunaan sumber daya kelautan dengan tetap mengoptimalkan sumber daya lainnya berdasarkan prinsip berkelanjutan, ” ujar Bupati
Orang nomor satu di fuka bipolo ini menyebut, Kabupaten Bursel secara tidak langsung akan ikut memberikan kontribusi terhadap pengembangan sektor kelautan dan sektor pendukung lainnya demi kemakmuran rakyat di bumi fuka bipolo tercinta.
” Jadi, kelima prioritas pembangunan Bursel, yang pertama pengembangan kawasan utama produsen perikanan secara berkelanjutan, kedua pembangunan dan pengembangan sarana pelabuhan laut, ketiga pengembangan potensi pariwisata, keempat penguatan rantai pasok industri pariwisata dan kelima penguatan kualitas angkatan kerja, ” kata Safitri.
Dimana, pengembangan kawasan utama produsen perikanan secara berkelanjutan dilakukan untuk mendukung pengembangan produksi dan hasil produk hilirisasi.
Sarjana ilmu pemerintahan ini membeberkan, pembangunan dan pengembangan sarana pelabuhan laut untuk mendukung produksi dan hasil produksi komoditi perikanan dan pembangunan sektor pariwisata.
” Jadi, pengembangan potensi pariwisata berkelanjutan melalui pengembangan kawasan pariwisata premium, pariwisata lokal dan ekonomi kreatif, ” ucap Soulissa.
Sementara itu, penguatan rantai pasok industri pariwisata yang adaptif, inklusif dan berkelanjutan yang didukung dengan penerapan blue dan Green ekonomi digitalisasi dan kemajuan teknologi.
Perempuan yang akrab di sapa SMS, merasa perlu, untuk meningkatkan kualitas angkatan kerja terutama di bidang perikanan, perkebunan, pariwisata dan industri.
” Saya berharap melalui musrenbang RPJPD ini dapat menyerap aspirasi dan partisipasi seluruh pemangku kepentingan sebagai bahan penyempurnaan rancangan akhir dokumen RPJPD Kabupaten Bursel 2025-2045, ” tutur Malik.
Komentar