Pembangunan Proyek SDN 1 Saumlaki Diduga Ada Kejahatan Jual Beli Proyek

Tanimbar, Kabarsulsel-Indonesia.com; Dugaan beberapa proyek gedung Sekolah di Maluku tahun anggaran 2023 diperjualbelikan oleh kontraktor PT. Arihta Teknik Persada Jakarta kepada beberapa sub Kontraktor, termasuk pekerjaan gedung Sekolah Dasar Negeri satu (1) Saumlaki kepada PT. Ris Putra Delta di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Ada enam (6) Sekolah Dasar Negri (SD) dan satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) diduga diperjual belikan oleh Dinas Cipta karya Propinsi Maluku dan PT. Arihta Teknik Persada Jakarta kepada beberapa sub Kontraktor perusahan,
termasuk sub kontraktor, PT. Ris Putra Delta yang mengerjakan gedung Sekolah Dasar Negeri satu (1) di Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

Enam SD dan satu SMP itu adalah SD Negeri 7 Fenaleisela, SD Negeri 8 Fenaleisela, SD Negeri 10 Fenaleisela, SD Negwri 12 Fenaleisela, SD Negeri 14 Fenaleisela, SD Negeri 1 Saumlaki dan SMP Negeri 26 Buru. ketuju (7) proyek pembangunan Sekolah tersebut terndernya dimenangkam oleh PT. Arihta Teknik Persada Jakarta

Proyek pembangunan gedung Sekolah Dasar Negri satu Saumlaki yang bernilai 6 milar lebih itu, angaranya bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang disubkan dan dikerjakan oleh PT Ris Putra Delta dengan Nomor kontrak, 361/ SPK/PS.M/IX/2023 dalam pekerjaan fisik ada tujuh aitem kerja dari enam milar libih.

Tim wartawan media ini, saat melakukan pengecekan dan penelusuran serta infestigasi di lokasi kerja SDN 1, untuk dikonfirmasi salah satu tenagan kerja kepala tukang (Bas) Imin, saat ditanyakan terkait papan informasi, waktu mulai kegiatan pekerjaan sampai akhir, Kepala tukang mala bingung dan tidak tau sehingga tidak menjawab.

Setelah itu, Imin menyampaikan kekecewaannya, terhadap kontraktor PT. Ris Putra Delta, karena saat dirinya memita RAB, untuk melakukan penawaran kerja sesuai dengan volume kerja, namun saya diperintahkan untuk tanda tangan kontrak kerja saja, dengan ketidak tauan dan meraba terpaksa ditanda tangani sehingga setelah pekerjaan berjalan banyak tukan dan pekerja mengelu soal upah kerja yang tidk sesuai.

Salah satu penangung jawab dari PT Ris Putra Delta nama semaran Yopy pengawas ditanyakan soal papan informasi dan waktu masa kerja dirianya bingung karena tidak tau, apa yang mau dijelaskan, hanya bisa mengatakan kepada Tipikor Polres Kepulauan Tanimbar dan tim wartawan Tanimbar News bahwa dirinya bingung karena hanya diperintahkan dari perusahan saja.” Kata Yopy pengawas perusahan, PT. Ris Putra Delta.

Dari hasil investigasi tim, proses pembangunan sudah dibangung 4 aitem dan suda mencapai 40% tetapi tidak ada pengawas dan konsultan serta penangung jawab dalam pembangunan SDN. 1 Saumlaki, misalnya Pengawas Teknis Lapangan Ronald A.Tohatta, NIP.19810509 201412 1 001, Konsultan Pengawas Budi Santoso, (PPTK) Wan St. M.Eng Nip.19751028 200604 1 004, Sementara Han pemborong atau kepala tukan yang bekerja sesuai dengan gambar (Dena) yang berada dilokasi sementara konsultan dan PPTK di berikan SK yang bertangung jawab penuh serta diberikan honor dari negara guna mengawasi pekerjaan tersebut, tidak pernah ada di tempat kerja.

Ketidak hadiran konsultan, Pengawas dan PPK serta pemilik perusahan diduga ada konspirasi kejahatan kerja sama yang menguntungkan dengan PT. Arihta Teknik Persada Jakarta sebagai pemenang tender dari proyek APBN tahun 2023 sebesar Rp. 23. 269. 732. 200, 00, dari 7 proyek pembangunan Sekolah, termasuk Sub Kontraktor (Supkon), PT. Ris Putra Delta.

Jika di dianalisa perusahan PT. Arihta Teknik Persada Jakarta yang berkedudukan di Jakarta pusat yang memenangkan tender untuk 7 sekolah dengan total anggaran Rp. 23.269.732.200,00, termasuk 6 milyar lebih untuk pembangunan SDN satu Saumlaki yang diduga hasil kejahatan jual beli Proyek.

Komentar