Ambon.Kabarsulsel.lndonesia.com.Perkelahian Warga Masyarakat Desa Masawoi kecamatan Kep. Manipa yang terjadi di Desa Tumalehu barat, saat korban Abdul Rasyid Ely menghadiri undangan Adat pemasangan Tiang Alif Mesjid Al- Rahman Desa Tumalehu barat kecamatan Kep. Manipa, saat ini tengah ditangani oleh pihak kepolisian Polres kabupaten Seram Bagian Barat.
Hal ini disampaikan oleh Abdul Manaf Talapuka kepada Sejumlah Media di Piru, sehubungan dengan Pelaku Utama Nurdin Nuruly yang kembali di Laporkan oleh korban utama Abdul Rasyid Ely kepada pihak Kepolisian Polres kabupaten Seram Bagian Barat, Kamis 24/10/2024.
Abdul Manaf Talapuka menyatakan bahwa, Abdul Rasyid Ely kembali melaporkan Pelaku Utama Nurdin Nuruly, karena kejadian yang sebenarnya Nurdin Nuruly pertama yang kali memukuli korban Abdul Rasyid Ely dan kemudian disusul oleh ponakan kandung Muhammad Silawane yang datang untuk memukuli korban Abdul Rasyid Ely, sehingga masalah tersebut bertambah besar, akibat dari perlakuan pelaku Utama Nurdin Nuruly yang memulai dan membuat keributan di saat acara penerimaan undangan ini yang sebenarnya, bukan laporan rekayasa atau putar balik fakta kejadian sebagaimana yang dilaporkan oleh Nurlaila Nuruly Cs.
Desakan Keluarga besar Ely dan Talapuka kepada pihak kepolisian resort kabupaten Seram Bagian Barat kepada pihak penyidik untuk segera melakukan pemanggilan terhadap pelaku Utama Nurdin Nuruly. kami sangat menghargai dan menghormati pihak kepolisian resort kabupaten seram bagian barat yang serius menangani persoalan ini, dimana atas laporan rekayasa atau putar balik fakta oleh Nurlaila Nuruly Cs yang melaporkan dan menuduh bahwa kejadian ini yang melakukan pemukulan Abdul Rasyid Ely, padahal sesungguhnya bukan seperti itu, namun Abdul Rasyid Ely lah yang pertama kali dipukuli oleh Pelaku Utama Nurdin Nuruly dan Muhammad Silawane.
Olehnya itu Manaf Talapuka mendesak untuk segera melakukan pemanggilan terhadap pelaku Utama Nurdin Nuruly untuk dilakukan pemeriksaan.
Abdul Manaf Talapuka yang juga sekretaris komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) pada Perguruan Tinggi Maluku Husada, sekali lagi mendesak pihak Polres kabupaten Seram Bagian Barat untuk secepatnya melakukan pemanggilan terhadap pelaku Utama Nurdin Nuruly. Manaf juga meminta dengan hormat kepada Pj.Bupati Kabupaten Seram Bagian Barat , Kadis Pemdes untuk segera mengambil langkah-langkah untuk memanggil kepala Desa Masawoi kecamatan Kep Manipa yang tidak bertanggung jawab atas kejadian ini, karena apapun konsekuensi dari persoalan ini, bisa diselesaikan di Desa masawoi, kuat dugaan menurut Abdul Manaf Talapuka bahwa kepala Desa Masawoi Ibrahim Nuruly di atur oleh ponakan kandung di Ambon yang bekerja pada salah satu Instansi Pemerintah Provinsi Maluku,” tegas Talapuka.
Dirinya mencontohkan ada satu persoalan pada hajatan yang sama yaitu pekerjaan Adat pemasangan tiang Alif Mesjid Al Rahman Desa Tumalehu barat, ada suatu kejadian yang melukai seorang perempuan dengan senjata tajam (Pisau) dan pelaku melaporkan hal tersebut kepada pihak kepolisian terdekat dan kemudian sampai ke Polres kabupaten Seram Bagian Barat dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan dengan penuh semangat kedamaian dan ketenangan serta diberi pembelajaran baik kepada pelaku maupun kepada korban seorang perempuan dan keluarganya.
Manaf menyesalkan kejadian ini, baik pelaku utama maupun korban utama, lebih khusus lagi pada pelapor yang melakukan rekayasa atau putar balik fakta pada laporan pertama di Polsek Kecamatan kep Manipa sehingga laporan tersebut berlanjut ke Polres kabupaten Seram Bagian Barat, dan dari laporan rekayasa tersebut akhirnya bapak Saleh Talapuka dan ketiga anaknya ditahan di tahanan Polres kabupaten Seram Bagian Barat saat ini, sehingga kuat dugaan persoalan ini otaknya ada pada ponakan kepala Desa Masawoi Ibrahim Nuruly yang berdomisili di Ambon dan bekerja pada salah satu Instansi Pemerintah Provinsi Maluku. Ungkap Manaf
Selain permasalahan yang disampaikan tadi, Abdul Manaf Talapuka sedikit merasa menyesal terhadap permasalahan yang mengakibatkan pekerjaan Mesjid An – Nur Desa Masawoi kecamatan Kep Manipa pun terbengkalai karena mesjid An – Nur di kerjakan oleh Bapak Saleh Talapuka dan Anak anaknya berserta Masyarakat baik dari desa masawoi sendiri maupun desa tetangga seperti Desa kelang Asaude, ada satu hal juga yang sangat disesalkan yaitu barang pekerjaan Mesjid yang sementara dititipkan di gudang kantor Desa Masawoi yaitu semen atas perintah Kepala Desa Ibrahim Nuruly kepada ponakan Muhammad Silawane bersama Sekretaris Desa Masawoi saat ini yaitu Ibrahim Talapuka dan Staf Desa Masawoi Muhammad Talapuka untuk membuang semen yang berjumlah kurang lebih 30 Sak keluar dari gudang kantor Desa Masawoi. Hal tersebut sudah dilaporkan ke pihak Polsek Kecamatan kep Manipa yang kemudian dilakukan pemeriksaan ke TKP tapi sampai saat ini tidak ditindak lanjuti, walaupun barang tersebut pada malam hari baru di amankan oleh Bapak Saleh Talapuka dan keluarga.
ini barang mesjid, ” Sungguh luar biasa tindakan yang tidak terpuji seperti itu, biar publik di Maluku mengetahui bahwa diduga keras perlakuan seperti ini adalah sebuah dendaman dari Kepala Desa Ibrahim Nuruly Cs, pertanyaannya pantaskah Seorang pemimpin (Ulil Amri) sekejam ini, bahkan sampai pada persoalan yang terjadi saat ini pun kepala desa dimintai keterangan dari pihak kepolisian, sungguh luar biasa. Intinya kita tetap bersabar dan bersyukur atas semua kejadian yang ada, mudah-mudahan Desa Masawoi kecamatan Kep Manipa yang adalah salah satu dari 9 Desa /Negeri Adat di pulau Manipa yang memiliki nama Besar masalah Keulamaan dalam Islam kini tinggal Air Mata,” tutup Manaf
( M.N)









Komentar