PDAM Tirta Yamdena Kini Dipimpin Sony Hendra Ratissa: Siap Benahi Krisis dan Kejar Tunggakan Pelanggan

Saumlaki, Kabarsulsel-Indonesia.com | Setelah melalui tahapan seleksi ketat melalui uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test), Sony Hendra Ratissa, S.Hut resmi dilantik sebagai Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Yamdena Kabupaten Kepulauan Tanimbar untuk masa jabatan 2025–2030. Pelantikan dilakukan langsung oleh Bupati Kepulauan Tanimbar, Ricky Jauwresissa, pada 17 Juni 2025 di lantai dua Kantor Bupati.

Ratissa, yang sebelumnya dikenal sebagai anggota DPRD KKT, kini memikul tanggung jawab besar untuk menyelamatkan PDAM yang tengah menghadapi persoalan serius.

Dalam wawancara dengan media pada Selasa, 24 Juni 2025, ia mengungkapkan bahwa kondisi keuangan PDAM saat ini sangat memprihatinkan, dengan kerugian mencapai lebih dari Rp5 miliar.

“Saya baru dilantik beberapa waktu lalu, dan memang tantangan yang kita hadapi tidak ringan. Direktur sebelumnya sudah sampaikan bahwa kondisi keuangan kita sangat defisit,” kata Sony Ratissa di ruang kerjanya.

Fokus pada Penagihan Tunggakan Pelanggan

Salah satu strategi utama yang akan ditempuh Ratissa adalah penagihan tunggakan pelanggan yang sudah menumpuk selama lebih dari lima tahun. Menurutnya, langkah ini menjadi prioritas karena sumber pendapatan utama PDAM berasal dari pelanggan.

“Kami akan fokus pada penagihan. Ini langkah awal untuk menutup lubang keuangan dan membenahi sistem operasional PDAM,” tegasnya.

Saat ini, jumlah pelanggan PDAM Tirta Yamdena tercatat sebanyak 6.047, namun yang aktif hanya sekitar 4.600 pelanggan.

Berdasarkan rasio ideal, setiap 1.000 pelanggan seharusnya ditangani oleh 8 pegawai. Artinya, dengan jumlah pelanggan saat ini, PDAM hanya membutuhkan sekitar 50 pegawai.

Namun, saat Ratissa mulai menjabat, jumlah pegawai tercatat mencapai 70 orang. Kini, jumlah itu telah berkurang menjadi 61 orang akibat pensiun, lolos ASN, dan PPPK.

Banyak Wilayah Tak Terlayani, Mesin Sudah Usang

Masalah lainnya adalah banyaknya wilayah yang tidak lagi terlayani air bersih. Kecamatan Adaut, Sera, dan Kandar tercatat tidak beroperasi akibat kerusakan mesin dan pompa air. Kondisi ini semakin diperparah dengan usia mesin pompa PDAM yang sudah uzur — digunakan sejak tahun 2004 — serta kerusakan akibat kadar garam tinggi yang menyebabkan pipa berkarat dan klep rusak.

“Ini semua butuh pembaharuan dan anggaran besar. Karena itu, kami berkomitmen untuk memperbaiki dan melanjutkan pelayanan secara bertahap,” jelas Ratissa.

Hingga saat ini, hanya dua unit pelayanan PDAM yang masih berjalan, yakni di Kecamatan Saumlaki dan Larat.

Komitmen Pelayanan dan Visi Perusahaan

Di tengah berbagai tantangan tersebut, Sony Hendra Ratissa menyatakan komitmennya untuk mengedepankan visi dan misi PDAM Tirta Yamdena, yakni “Kepuasan Pelanggan adalah Prioritas Kami.”

“Kami akan terus berbenah dan bekerja sesuai regulasi yang berlaku. Pelayanan air bersih adalah kebutuhan dasar masyarakat, dan kami ingin menjawab kepercayaan yang diberikan kepada kami,” pungkasnya.

Komentar