Pangdam XV/Pattimura Bersama Kapolda dan Gubernur Maluku, Turun Langsung Tangani Konflik di Maluku Tengah

Ambon,Kabarsulsel-lndonesia.com. Pangdam XV/Pattimura Mayjen TNI Putranto Gatot Sri Handoyo, S.Sos., M.M., bersama Kapolda Maluku, Irjen Pol. Eddy Sumitro Tambunan M.Si, dan Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa kembali menunjukan keprihatinannya dan perhatiannya atas konflik yang terjadi di tengah masyarakat, hingga menimbulkan korban jiwa.

Pangdam bersama Forkopimda Maluku ini kembali turun langsung menangani konflik yang terjadi antara desa Sawai, Masihulang dan Rumaolat, Kecamatan Seram Utara, Kabupaten Maluku Tengah.

Hadir dalam kunjungan tersebut yaitu Bupati Maluku Tengah, Kapolres Maluku Tengah, Dandim 1502/Masohi, Ketua DPRD Malteng dan pejabat TNI Polri beserta Forkopimda maupun tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat dan tokoh pemuda setempat.

Berangkat sejak pukul 07.00 WIT, Pangdam bersama rombongan menggunakan Kapal Polairud KPC. XVI – 2017 bertolak dari dermaga Pelabuhan Tulehu menuju Pelabuhan Ina Marina, Kota Masohi.

Selanjutnya Rombongan melanjutkan perjalanan melalui jalur darat ke Desa Masihulan dengan menempuh waktu selama kurang lebih 7 jam untuk meninjau perumahan warga yang terbakar, dampak dari konflik yang terjadi pada Kamis (3/4/2025).

Setelah peninjauan, Gubernur, Pangdam dan Kapolda bersama rombongan kemudian bertemu warga desa Masihulan, yang dilanjutkan ke Desa Sawai dan Dusun Rumaolat.

Pada saat bertemu tokoh agama, tokoh masyarakat dan warga secara terpisah, Gubernur dan rombongan menyampaikan keprihatinannya atas konflik yang menyebabkan terbakarnya perumahan warga, bahkan mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka.

Gubernur mengungkapkan, kehadirannya bersama Forkopimda (Gubernur, Kapolda dan Pangdam XV Pattimura) sebagai bentuk hadirnya Negara untuk memberikan rasa aman, serta menjamin keamanan pasca terjadinya pertikaian antar desa.

Kapolda Maluku meminta masyarakat apabila ada permasalahan yang terjadi agar segera dilaporkan kepada pihak kepolisian untuk diproses secara hukum yang berlaku.

“Tidak boleh melakukan perbuatan melawan hukum atau main hakim sendiri. Permasalahan ini telah menyebabkan satu anggota Polri jadi korban saat menghalau masyarakat kedua negeri agar tidak berkonflik. Bukan saja anggota Polri yang jadi korban tetapi juga ada masyarakat, sehingga masalah-masalah yang terjadi agar secepatnya disudahi,” pinta Kapolda.

Gubernur dan Forkopimda mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menciptakan situasi yang aman dan damai di Bumi Maluku.

“Kita akan dirikan Pos Keamanan bersama sebagai bentuk sinergitas tetapi masyarakat terutama tokoh masyarakat agar ikut bersama, guna antipasi hal lain yang terjadi,” ungkapnya.

Menurut Kapolda, kesadaran masyarakat adalah kunci utama dalam menjaga situasi Kamtibmas karena meskipun banyak Pos Keamanan yang dibuat tetapi ketika masyarakat tidak sadar maka tetap menjadi sia-sia.

“Apabila ada tindak pidana segera dilaporkan untuk ditindak lanjuti oleh Polres dan Polda Maluku, tetapi tidak bolah melakukan perbuatan melawan hukum dengan cara main hakim sendiri,” ajaknya.

Warga juga diminta untuk menahan diri, dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu negatif yang berseliweran di WAG maupun media sosial.

“Harapan saya bagi seluruhnya bahwa Kami hadir untuk mencari solusi dan menjamin rasa keamanan jangan ada kekhawatiran,” katanya.

Sebelumnya, Gubernur Maluku juga menyayangkan konflik yang terjadi antar sesama orang basudara. “Kedua negeri (Sawai-Masihulan) yang masih memiliki hubungan kekeluargaan,” katanya.

Gubernur berharap permasalahan yang terjadi adalah untuk yang terakhir karena banyak orang yang menjadi korban.

“Pemerintahan Provinsi Maluku dan Kabupaten Maluku Tengah akan bertanggung jawab atas seluruh kebutuhan masyarakat dalam hidup keseharian dan akan membangun kembali pemukiman yang terbakar sambil,” katanya.

Gubernur berharap semoga permasalahan ini adalah yang terakhir karena tidak ada manfaat melainkan trauma yang ditimbulkan.

“Pemprov Maluku bersama Polda dan Kodam sepakat untuk membangun Pos guna memberikan rasa aman kepada masyarakat,” ungkapnya

Masyarakat juga diminta untuk tidak terpancing dengan informasi atau berita hoaks dan bisa langsung mengecek kebenarannya kepada pihak keamanan,”ungkapnya.

“Secara pribadi dan dalam jabatan sebagai Gubernur Maluku meminta agar permasalahan yang terjadi adalah terakhir karena tidak ada manfaatnya dan percayakan penanganan kepada pihak aparat TNI-POLRI,” pintanya.

Di tempat yang sama, Pangdam XV/Pattimura juga mengajak masyarakat untuk selalu kuat dalam bergandengan tangan ketika menghadapi persoalan yang ada.

“Saya harap warga dapat bersama Pemerintah dan TNI-POLRI untuk selalu menjaga keamanaan,” harapnya.

Pangdam mengaku agama manapun tidak mengajarkan bahwa kejahatan dibalas dengan kejahatan. “Percayakan segala permasalahan kepada pihak keamanan dan apabila ada permasalahan agar segera dilaporkan sehingga tidak menimbulkan permasalahan baru,” pintanya.

Secara umum, semua pihak yang hadir dalam pertemuan tersebut ingin mengakhiri konflik secara aman dan damai. Mereka juga menginginkan adanya pembangunan Pos PAM TNI-Polri secara permanen.

Situasi sudah kondusif, Pimpinan Polda Maluku menghimbau kepada masyarakat agar tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu-isu liar yang beredar melalui WAG maupun media sosial. Percayakan kepada aparat TNI Polri untuk menanganani pertikaian tersebut secara adil sesuai hukum yang berlaku,” pintanya.

Pada kesempatan yg sama juga Kapolda Maluku, Gubernur Maluku dan Pangdam Patimura akan berangkat menuju rumah Duka yg ada di Desa Wahai dan memberikan penghiburan dan santunan kepada keluarga yang ditinggal.

Kepada keluarga Aipda Anumerta Husni Abdullah, Kapolda menyampaikan rasa belasungkawa dan rasa kehilangan prajurit bhayangkara terbaik dari Bapak Kapolri serta beliau berpesan apabila ada keluarga Alm yg ingin menjadi anggota Polri agar diberikan kemudahan.

(M.N)

Komentar