Pala Tomandin Fakfak Curi Perhatian di Torang Creative Festival 2025, BI Fasilitasi Promosi Produk Unggulan Papua Barat

Sorong, Kabarsulsel-Indonesia.com |  Produk unggulan Kabupaten Fakfak, yakni Pala Tomandin, tampil memikat dalam ajang Torang Creative & Ecotourism Festival 2025 yang digelar Bank Indonesia Papua Barat bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, Jumat–Minggu (20–22 Juni 2025) di Sorong.

Festival yang menghadirkan pelaku UMKM dari berbagai daerah ini bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif, promosi pariwisata, serta pengembangan potensi lokal wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya.

Salah satu produk yang menyedot perhatian pengunjung adalah Pala Tomandin dari Fakfak. Menurut Leonora Rohrohmana, pelaku usaha binaan Dinas Perkebunan Fakfak, produk pala yang mereka bawa awalnya hanya untuk display, namun banyak pengunjung yang justru ingin langsung membeli di tempat.

“Minat masyarakat sangat tinggi, bahkan produk yang kami niatkan hanya untuk pajangan diminta untuk dibeli. Ini membuktikan kualitas Pala Fakfak makin dikenal,” ujar Leonora.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur dari kedua provinsi, para pelaku bisnis, serta perwakilan komunitas ekonomi kreatif dari wilayah timur Indonesia.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak, Widhi Asmoro Jati, ST, MT, menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia yang terus memberi ruang promosi bagi produk perkebunan unggulan daerah.

“Kami sangat berterima kasih atas fasilitasi dari BI. Lewat kegiatan seperti ini, UMKM binaan kami, termasuk koperasi Myristica, bisa tampil dan memperluas jejaring pasar,” katanya.

Menurut Widhi, keikutsertaan dalam ajang seperti ini bukan hanya untuk mengenalkan produk, tapi juga memperkuat branding daerah.

“Pala Tomandin sudah menjadi ikon Fakfak. Dengan promosi yang konsisten, komoditas ini bisa mendongkrak citra positif daerah serta menarik minat wisatawan,” tambahnya.

Ia berharap kolaborasi lintas sektor seperti ini bisa terus diperkuat, terutama dalam hal pendanaan dan promosi produk daerah.

“Kami sadar keterbatasan daerah dalam melakukan promosi. Karena itu, kolaborasi seperti ini menjadi strategi efektif yang murah, efisien, tapi punya dampak luas,” ujarnya.

Komentar