Jayapura, Kabarsulsel-Indonesia.com | Perhimpunan Advokasi Kebijakan dan Hak Asasi Manusia (PAK-HAM) Papua mengutuk keras aksi kekerasan brutal yang terjadi di Distrik Angguruk, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, pada Jumat (21/3/2025) pukul 16.00 WIT.
Peristiwa mengerikan ini mengakibatkan korban jiwa, luka-luka, serta kehancuran harta benda, memaksa warga sipil mengungsi demi keselamatan.
Direktur PAK-HAM Papua, Mathius Murib, dalam keterangan persnya, Selasa (25/3/2025), menegaskan bahwa tragedi ini mencerminkan betapa rentannya keamanan di wilayah terpencil yang jauh dari jangkauan aparat.
Minimnya kehadiran pos keamanan di sekitar lokasi kejadian memperlambat proses penyelamatan korban dan investigasi awal.
“Pemerintah dan aparat keamanan telah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi, pendataan korban, serta memastikan keselamatan masyarakat. Namun, yang lebih penting adalah memastikan pelaku kejahatan ini segera ditangkap dan diproses sesuai hukum yang berlaku,” tegas Mathius.
Sejauh ini, dugaan sementara mengarah pada keterlibatan Organisasi Papua Merdeka (OPM), namun PAK-HAM Papua menekankan pentingnya pembuktian melalui investigasi yang transparan dan akuntabel.
Oleh karena itu, pihak-pihak independen seperti Komnas HAM harus diberikan akses penuh guna menyusun kronologi yang objektif dan memastikan keadilan bagi para korban.
“Kami menolak segala bentuk kekejaman dan kekerasan di tanah Papua. Hentikan brutalitas dan wujudkan kedamaian. Sejak 2017, PAK-HAM Papua berkomitmen pada penegakan hak asasi manusia berbasis kearifan lokal. Advokasi akan terus dilakukan demi mewujudkan Papua yang damai dan bermartabat,” pungkasnya.
PAK-HAM Papua menyerukan semua pihak untuk bersatu melawan segala bentuk kekerasan dan mendukung upaya penegakan hukum yang tegas agar tragedi serupa tak terulang di tanah Papua.
Komentar