Ambon, Kabarsulsel-Indonesia.com;
Mungkin kemarin dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPRD Maluku, Paguyuban dan juga AKMAL,di situ ada salah satu pengemudi angkot (ketua jalur) yang hadir di sana dan menyampaikan bahwa sudah keluar dari ASKA, itu benar sekali bahwa mereka sudah keluar karena dari awal sejak ASKA ini dibentuk yang dimana ASKA ini sebagai sebuah organisasi untuk menampung segala aspirasi daripada pengemudi yang ada.
Hal ini disampaikan oleh Ketua ASKA Paulus Nikyuluw kepada awak media di kediamannya, Kopertis Karang Panjang kota Ambon, Rabu 7/6/2023.
Menurutnya, kemudian nanti ketika ada aturan kebijakan yang memang dikeluarkan oleh pemerintah yang memang merugikan pengemudi, kami akan menyuarakan dan itu tekat kami untuk membangun organisasi ASKA.
Sampai dengan saat ini apapun persoalan yang menjadi persoalan Supir angkot ASKA selalu memperjuangkannya. Mungkin ketika ada ketua-ketua jalur yang menyatakan sikap untuk keluar dari ASKA seperti kemarin ada salah satu wakil yang sudah dipecat dari organisasi. karena memang niat mereka untuk masuk ke dalam organisasi ini bukan untuk menyampaikan aspirasi daripada pengemudi sendiri, tapi menjadikan organisasi ASKA hanya sebagai sebuah lahan untuk mencari keuntungan pribadi.
Pihaknya sampai saat ini selalu memperjuangkan aspirasi dari pengemudi. persoalan-persoalan yang ada Kalau kami sampaikan. kemarin salah satu ketua jalur menyampaikan bahwa mereka sudah keluar dan tidak tergantung lagi dalam ASKA. Ini orang-orang yang mengatasnamakan pengemudi sopir angkut yang ada di dalam aturan tapi sebenarnya tidak menyampaikan aspirasi dari pada pengemudi itu sendiri. sebenarnya mereka ini menyampaikan bahwa ini ketua jalur, tapi sebenarnya menyampaikan aspirasi daripada pedagang-pedagang yang ada atas nama Alham Valeo dan Paguyuban, sebut Nikyuluw.
Mereka sudah berkompromi, bersepakat. Ada yang telah mereka sepakati. Dan informasi itu sudah jelas bahwa ada beberapa ketua jalur yang memang sudah kenyang bahkan sampai mendapatkan motor, hanya untuk menghianati, mengatasnamakan pengemudi supir angkot. Namun tidak pernah memperjuangkan masalah pengemudi itu sendiri, tegasnya.
Nasib-nasib pengemudi ada persoalan yang sebenarnya harus diperjuangkan saat ini yang adalah kondisi didalam terminal bahwa sekarang di dalam Terminal. Dalam Terminal saat ini banyak lubang bahkan Kita pernah sampaikan kepada Pak mantan Walikota bahwa, dalam Terminal itu sendiri kalau buaya dilepas di cari tidak akan dapat, tandas Nikyuluw.
Disinilah ASKA hadir untuk memperjuangkan itu nasib para pengemudi susah sekali masuk di dalam Terminal air, kolam, besar-besar itu yang kami perjuangkan, Terminal yang memang sudah tidak layak lagi kami diperjuangkan agar kelak bisa parkir dengan baik tempat layaknya penumpang masyarakat bisa enak di situ pengemudi juga enak, ungkapnya.
kalau mau dibilang bahwa ada ketua jalur yang memperjuangkan atas namakan sopir itu tidak ada aspirasi supir yang disampaikan disana mereka hadir itu untuk menyampaikan aspirasinya para pedagang dalam hal ini sudah bersepakat dengan paguyuban dan juga AKMAL. itu kami ketahui bahwa ada kesepakatan yang telah mereka setujui bahkan ada yang sudah sampai sudah dapat motor.
Aska tidak membawa kepentingan politik sebut Nikyuluw, siapapun pejabat, pemerintah siapapun yang betul-betul lurus berjalan sesuai dengan aturan kami akan ikuti. seorang pejabat, anggota dewan manapun ketika bisa mendekatkan hukum seadil-adilnya itulah yang kami pilih. Jangan hanya karena kepentingan politik, mengatasnamakanberjuang untuk rakyat tapi tidak sesuai dengan aturan nanti bertabrakan juga hanya karena untuk melengkapi bahwa ia pernah berjuang untuk kita.bisa saja sesuai aturan yang benar harus disalahkan karena memang kepentingan politik. kami dari ASKA tidak seperti itu siapapun pemimpin kami siapapun anggota dewan yang memang betul-betul berjuang untuk rakyat dan berjalan sesuai dengan aturan kami mendukung. kami tidak mau ada didel-del bawah sudah, ketika kita berjuang untuk si A atau sisi B, apa yang kami dapatkan, pungkasnya.
lalu sebuah kesalahan harus dibenarkan tidak seperti itu pemimpin yang benar adalah pemimpin yang berjalan untuk membela rakyat dan sekaligus berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang berlaku di negara Republik Indonesia ini kalau pemimpin yang hanya memperjuangkan rakyat dan disitu ada kepentingan politiknya pada akhirnya ketika ada sekelompok orang yang memang punya kepentingan dan mereka melakukan kesalahan-kesalahan tidak sesuai dengan aturan maka pemimpin itu akan berusaha untuk membenarkan dan di situlah kami tidak perlu pemimpin seperti itu pemimpin yang betul-betul berjuang demi rakyat dan berjalan sesuai dengan undang-undang yang berlaku, karena pemimpin yang berjalan sesuai dengan undang-undang yang berlaku walaupun kami sama-sama tapi kalau anda salah sabar dulu, tapi kalau ada kepentingan politik yang kata orang sudahlah itu yang nantinya bertabrakan, jelasnya
Ia juga mencontohkan, saat ini kepentingan politik karena punya kepentingan-kepentingan di dalam Terminal itu sendiri pembangunan lapaknya dalam Terminal sesuai dengan aturan menteri perhubungan sudah salah, menyalahi aturan bertentangan dengan aturan namun karena ada pejabat-pejabat yang memang membacup itu. kalau pejabat yang betul-betul berjalan lurus dan tahu itu salah karena bertentangan dengan aturan sudah jelas tidak akan dibela tapii karena pejabat-pejabat ini memang tidak benar juga.kami tidak membutuhkan pejabat-pejabat yang tidak benar kami butuhkan pejabat yang betul-betul berjalan lurus penegakkan hukum di Indonesia ini bisa berjalan dengan lancar, maka masyarakat kota Ambon ini bisa baik dan semua itu biaa diatur-atur dengan baik, harapnya.
Dikatakan juga, upaya-upaya untuk pendekatan dengannya sudah ada setelah persoalan mulai muncul, upaya pertemuan juga ada tapi tidak mungkin saya menghianati semua pengemudi yang ada didalam kota Ambon. Karena saya dipilih untuk memperjuangkan, untuk menyampaikan segala aspirasi persoalan dari semua pengemudi yang ada dikota Ambon, tutup Nikyuluw.
(Muhammat Nurlette)
Komentar