Ketapang (Kalbar), Kabarsulsel-Indonesia.com; Dikomplek Makam Astana Pangeran Iranata, rombongan Bupati Ketapang dengan seksama mendengarkan yang disampaikan Kepala Desa Negeri Baru (Suda Efendi) mengenai silsilah sejarah Desa Negeri Baru, dari tempat inilah dimungkinkan terbentuk perjalanan sejarah Kota Ketapang.
Rombongan Napak Tilas Bupati Ketapang Martin Rantan dan Wakil Bupati Farhan, beserta Panitia Napak Tilas dan Forkopimda Kabupaten Ketapang tiba di Desa Negeri Baru langsung menuju ke komplek Astana Pangeran Iranata, disambut dengan Silat Kutemare dan dilanjutkan dengan Ritual Adat Melayu, kemudian Bupati Ketapang Martin Rantan juga menandatangani Prasasti Zuarah Akbar dalam rangka Napak Tilas 2023.
Selain dari pada itu Bupati Martin Rantan dan Wakil Bupati Ketapang Farhan beserta rombongan Napak Tilas juga melakukan ziarah ke makam Pangeran Iranata di Desa Negeri Baru Jum’at (27/10/2023).
Selain catatan sejarah Kronik Cina pada Desa Negeri Baru, juga terdapat Struktur Bangunan Candi dengan Bata Merah Tang, dan ini sudah dilakukan penelitian nya dari beberapa pihak, termasuk Arkeologi dari Balai Arkeologi Banjarmasin.
Mengenai situs sejarah Desa Negeri Baru makam Pangeran Iranata, silsilah Pangeran Iranata diketahui adalah merupakan putra sulung dari Giri Kesuma. Menghindar dari perdebatan didalam lingkungan kerajaan pada waktu itu, Pangeran Iranata keluar dari lingkungan kerajaan dan menetaplah dikawasan yang hingga saat ini dikenal dengan sebutan Desa Negeri Baru.
Menurut Kades (Sudi Efendi) selain dari itu diwilayah Desa Negeri Baru ada juga terdapat makam Keramat Sembilan, dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Balai Arkeologi Banjarmasin menyebutkan struktur pada Batu Nisan Keramat Sembilan mirip dan mendekati masa Trunajaya, Tahun Saka yang terdapat pada Nisan Keramat Sembilan menjadi dasar penetapan hari jadi Ketapang,dan ini juga menjadikan dasar Kota Ketapang sebagai Kota yang Tertua.
Kepala Desa Negeri Baru (Suda Efendi) juga mengatakan, melalui Napak Tilas ini, kita berharap agar untuk tidak melupakan sejarah dan sejarah ini akan terus kita sampaikan kepada anak cucu kita.
Kemudian selanjutnya, Junaidi Firawan ketua harian Panitia Napak Tilas yang juga sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Ketapang, menerangkan bahwa Ziarah Akbar ini adalah rangkaian Napak Tilas 2023, yang mengusung tema perjuangan pembangunan sejarah dan budaya Ketapang.
Sebagai Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Ketapang, Junaidi Firawan mengucapkan terima kasih pada seluruh pihak, terutama kepada masyarakat Ketapang yang telah ikut mensukseskan kegiatan Napak Tilas 2023, juga mengucapkan terima kasih kepada Legeslatif yang telah mengalokasikan anggaran untuk penataan kawasan situs sejarah Astana Pangeran Iranata.
“Kami akan lakukan Penataan situs sejarah Makam Pangeran Iranata sesuai kemampuan anggaran, dan semoga ziarah akbar kemakam Pangeran Iranata seperti Napak Tilas ini, dan diharapkan akan terus dilakukan untuk dimasa yang akan datang. “ucap Junaidi Firawan Jum’at (27/10/2023).
Komentar