Nasabah Kehilangan Rp110 Juta, Keamanan Sistem Bank Mandiri Ketapang Dipertanyakan

Ketapang, Kabarsulsel-Indonesia.com |  Kasus penipuan yang melibatkan Bank Mandiri Cabang Ketapang, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, mengundang perhatian setelah seorang nasabah, YM, melaporkan kehilangan uang sebesar Rp110 juta.

Kejadian ini memunculkan dugaan adanya celah dalam sistem keamanan bank atau bahkan keterlibatan oknum di dalam institusi tersebut.

YM, seorang warga Gang Partama RT 09/RW 02, Desa Payak Kumang, Kecamatan Delta Pawan, yang menyimpan uang secara resmi di Bank Mandiri, menceritakan kronologi peristiwa yang membuatnya terjebak dalam penipuan yang rapi.

Pada Oktober 2024, YM meminta pegawai Bank Mandiri Cabang Ketapang, Enjel, untuk memblokir kartu kreditnya. Enjel berjanji bahwa proses tersebut akan dilakukan oleh pihak pusat, dan YM menunggu konfirmasi lebih lanjut.

Dua bulan kemudian, pada 9 Desember 2024, YM dihubungi oleh seorang yang mengaku bernama Winda melalui WhatsApp.

Dalam percakapan itu, Winda mengonfirmasi bahwa kartu kredit YM akan diblokir dan meminta YM untuk mentransfer uang ke rekening Yani Ultra Voucher yang terdaftar atas nama Bank Mandiri, dengan nomor rekening 882951219152882. Winda menjanjikan bahwa uang tersebut akan dikembalikan dalam waktu dua jam.

Namun, setelah dua jam menunggu, uang tersebut tidak kunjung kembali. Ketika YM berusaha menghubungi Winda lagi, nomor tersebut sudah tidak aktif. Kepercayaan YM terhadap sistem keamanan Bank Mandiri runtuh, dan ia melaporkan kejadian ini ke pihak berwajib serta ke Bank Mandiri Cabang Ketapang.

YM menilai ada masalah besar dalam sistem keamanan bank yang memungkinkan penipuan semacam ini terjadi.

“Saya merasa sistem di Bank Mandiri Cabang Ketapang lemah, dan saya curiga ada pihak yang sengaja memanfaatkan celah ini. Sebagai nasabah, saya merasa dirugikan dan kecewa karena tidak ada upaya untuk memastikan transaksi dan data saya aman,” ungkap YM dengan penuh kekecewaan.

Kasus ini menyentuh isu yang lebih besar tentang perlunya evaluasi terhadap prosedur dan sistem keamanan yang diterapkan oleh bank-bank besar di Indonesia. Bank Mandiri sebagai lembaga keuangan besar seharusnya memiliki sistem proteksi yang lebih ketat terhadap potensi penipuan yang melibatkan data nasabah.

Kejadian ini juga mempertegas pentingnya kewaspadaan nasabah dalam melakukan transaksi perbankan, apalagi melalui saluran yang tidak langsung terhubung dengan pihak bank secara resmi.

“Ini bukan hanya soal uang yang hilang. Ini adalah soal kepercayaan yang sudah rusak. Bank Mandiri harus bertanggung jawab dan memberikan penjelasan secara transparan,” tambah YM, yang berharap kasus ini segera mendapatkan perhatian serius dari pihak berwenang dan pihak bank.

Pihak Bank Mandiri Cabang Ketapang hingga saat ini belum memberikan klarifikasi resmi mengenai insiden ini. Namun, YM meminta agar pihak bank melakukan investigasi menyeluruh terkait kejadian ini, mengingat pentingnya menjaga integritas dan keamanan sistem perbankan untuk melindungi nasabah.

Kasus ini menjadi peringatan bagi semua pihak, terutama nasabah yang menyimpan uang dalam jumlah besar di bank. Kewaspadaan terhadap potensi penipuan yang melibatkan pegawai atau sistem perbankan sangatlah penting untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Komentar