MPIG Pala Tomandin Tegas Ingatkan Pembeli: Jangan Rusak Reputasi Fakfak dengan Pala Muda

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Suara tegas itu datang dari Yohanes Piahar, perwakilan Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Pala Tomandin (MPIG-PTF). Ia mengingatkan seluruh pembeli, baik lokal maupun luar daerah, untuk berhati-hati dan bijak dalam memilih pala.

“Jangan membeli pala muda. Kualitasnya belum matang, dan jika dipaksakan dipasarkan, hanya akan merusak reputasi pala Tomandin yang sudah diakui dunia,” katanya.

Pala Tomandin bukan sekadar komoditas. Ia adalah warisan budaya Fakfak yang kini menyandang status bergengsi sebagai produk Indikasi Geografis (IG). Di balik setiap butir pala tersimpan cita rasa khas, aroma yang pekat, hingga kandungan minyak atsiri berkualitas tinggi—hasil kerja keras petani yang menunggu pohon pala matang dengan sabar.

Karena itu, MPIG menegaskan empat hal: mendukung pala matang bersertifikat IG, membeli langsung dari petani lokal, menolak pala palsu yang tak jelas asal-usulnya, dan menolak praktik panen dini yang kerap merugikan.

“Dengan langkah sederhana ini, pembeli sebenarnya sedang ikut melestarikan produk unggulan Fakfak sekaligus memastikan kesejahteraan petani tetap terjaga,” ujar Yohanes.

Langkah menjaga mutu ini juga diperkuat pemerintah daerah. Dinas Perkebunan Fakfak bersama MPIG, Satpol PP, dan para pemangku kepentingan rutin melakukan inspeksi mendadak (sidak). Pengawasan ketat itu menyasar proses panen, pengolahan, hingga distribusi pala. Hasilnya, petani dan pedagang kini lebih disiplin menaati standar IG, sementara praktik jual beli pala muda perlahan teredam.

Tak sekadar pengawasan, sidak juga menjadi ruang edukasi. Di lapangan, petugas memberikan penjelasan langsung tentang pentingnya menjaga standar mutu IG. Kesadaran kolektif inilah yang diyakini akan memperkuat posisi pala Tomandin di mata pasar, baik nasional maupun internasional.

“Kalau kualitas kita konsisten, kepercayaan konsumen akan semakin besar. Reputasi pala Fakfak akan tetap harum di pasar global,” ucap Yohanes menutup pernyataannya.

Komentar