Ternate, Kabarsulsel-Indonesia.com | Di kedalaman laut Sulamadaha, Ternate, sinar matahari menembus permukaan air, memantul di antara terumbu karang dan ikan-ikan kecil yang berenang berkelompok. Suasana hening itu tiba-tiba berubah menjadi khidmat ketika selembar bendera Merah Putih terbentang. Berkibar perlahan, mengikuti arus laut.
Di sampingnya, sosok perempuan mengenakan kostum menyerupai mermaid ikut menegakkan Sang Merah Putih. Ia adalah Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda. Gerakannya tenang, namun setiap lipatan kain bendera yang berkibar di bawah laut memancarkan pesan kuat: Indonesia bukan hanya daratan, tetapi juga samudera luas yang menjadi ruang hidup bangsa.
“Kalau pengibaran bendera di darat itu baru 30 persen. Padahal 70 persen wilayah Indonesia adalah laut, termasuk Maluku Utara,” kata Sherly, sebelum ia menyelam ke lokasi upacara pada Sabtu, 17 Agustus 2025.
Bagi Sherly, laut bukan sekadar hamparan air biru. Laut adalah sumber kehidupan, ruang ekonomi, dan warisan budaya yang harus diwariskan ke generasi berikutnya. Itulah alasan ia memilih laut sebagai panggung perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Upacara bendera di bawah laut Sulamadaha ini terselenggara atas kerja sama Pemerintah Provinsi Maluku Utara dengan Wanita Selam Indonesia (WASI) yang dipimpin Tri Tito Karnavian.
Seratus penyelam ikut ambil bagian, membentuk formasi mengelilingi bendera. Dari kejauhan, panorama itu menyerupai lukisan hidup: merah putih di tengah birunya laut, dikelilingi biota tropis yang memesona.
Tri Tito menyebut langkah Sherly bukan hanya berani, tapi juga kreatif. Menurutnya, meski beberapa daerah pernah melaksanakan upacara bendera di laut, hampir tak ada kepala daerah yang turun langsung menyelam.
“Apalagi dengan penampilan unik yang kini dikenal seluruh Indonesia: mermaid,” ujarnya.
Bagi masyarakat Maluku Utara, laut adalah denyut nadi kehidupan. Nelayan yang berangkat dini hari, anak-anak yang berenang di pantai, hingga tradisi masyarakat pesisir yang menggantungkan hidup pada hasil laut. Semua itu seolah mendapat simbol baru melalui pengibaran bendera di dasar laut ini: bahwa laut bukan pelengkap, melainkan inti dari identitas bangsa kepulauan.
Lebih dari seremoni, peristiwa ini menorehkan catatan sejarah. Di usia 80 tahun kemerdekaan, merah putih membuktikan bahwa ia bisa berkibar di mana saja: di puncak gunung, di langit luas, dan kini di kedalaman laut Nusantara.
Komentar