Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Sebuah harapan besar tengah dibangun di Fakfak. Bupati Samaun Dahlan, S.Sos., M.Si., menegaskan tekadnya untuk mengakhiri krisis pendidikan di seluruh pelosok daerah paling lambat tahun 2026.
Ini bukan sekadar janji, tetapi komitmen penuh untuk memastikan anak-anak Fakfak mendapatkan hak yang sama atas pendidikan yang layak—di mana pun mereka tinggal.
“Saya beri waktu dua tahun. Semua harus selesai. Tidak boleh ada lagi siswa yang belajar di lantai. Tidak boleh ada guru yang tinggal di kota hanya karena tidak punya rumah di kampung,” tegas Bupati dengan nada penuh empati.
Kondisi sejumlah sekolah di Fakfak memang masih jauh dari kata ideal. Guru-guru masih terbatas akibat pengurangan pegawai non-ASN, dan fasilitas seperti ruang kelas serta rumah dinas guru pun minim. Namun, pemerintah daerah tak tinggal diam.
Langkah konkret pun diambil. Pemkab Fakfak akan mengalokasikan anggaran khusus untuk membangun ruang kelas dan rumah dinas guru, serta menggandeng Kementerian PUPR untuk mempercepat realisasi program ini.
“Enam sekolah swasta juga akan mendapat bantuan pembangunan,” jelas Bupati.
Lebih dari sekadar pembangunan fisik, Bupati Samaun juga menjadwalkan evaluasi menyeluruh bersama kepala distrik dan dinas terkait. Rapat penting ini akan digelar Senin (05/05) untuk merespons langsung keluhan dari para guru dan tenaga medis, terutama di wilayah-wilayah pedalaman.
“Saya ingin memastikan pelayanan pendidikan dan kesehatan bisa dirasakan secara setara, baik di kota maupun di kampung,” tutupnya penuh harap.
Harapan itu kini menggantung di langit Fakfak—bahwa tak lama lagi, setiap anak bisa menatap masa depan dari bangku sekolah yang layak, dengan guru yang hadir sepenuh hati.
Writter : Red | Editor : Red
Komentar