Menteri Diktisaintek Kunjungi Politeknik Negeri Fakfak, Kampus Timur Indonesia Siap Hadapi Revolusi Industri

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Jumat, 4 Juli 2025, menjadi hari bersejarah bagi Politeknik Negeri Fakfak. Kampus negeri satu-satunya di ujung selatan Papua Barat itu menjadi tuan rumah kunjungan kerja Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, S.T., M.Eng., Ph.D.

Suasana kampus di Jl. Kadamber, Kompleks Air Merah Fakfak, dipenuhi antusiasme mahasiswa, dosen, pejabat daerah, dan para tamu undangan yang ingin menyaksikan langsung momen langka ini.

Direktur Politeknik Negeri Fakfak, Muhammad Nur, S.IP., M.Si., baru saja dilantik dua hari sebelumnya oleh Menteri Brian di Jakarta. Dalam sambutannya, Muhammad Nur menyebut kehadiran Mendiktisaintek di hari kerja pertamanya di kampus bukanlah sebuah kebetulan belaka.

“Ini bukan hal yang kebetulan, tapi anugerah yang terindah bagi kami. Betapa tidak, baru Rabu lalu saya dilantik, hari ini Bapak Menteri sudah hadir di kampus kami,” ujarnya dengan nada penuh penghargaan.

Kunjungan ini menjadi penanda dukungan nyata pemerintah pusat terhadap perguruan tinggi vokasi di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Muhammad Nur menegaskan pentingnya kolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang melimpah di Fakfak, terutama cadangan minyak dan gas di beberapa Blok yang nilainya ditaksir mencapai Rp 100,6 triliun.

“Potensi ini harus dikelola dengan bijak. Kami di Politeknik Negeri Fakfak siap mendukung lewat penyediaan SDM unggul untuk industri energi maupun sektor lainnya,” katanya.

Direktur juga mengumumkan beberapa program studi baru yang tengah disiapkan demi memenuhi kebutuhan dunia industri dan pemerintahan. Di antaranya:

  • Teknologi Pertambangan Mineral
  • Teknologi Eksplorasi Minyak dan Gas
  • Agribisnis Berkelanjutan
  • Peternakan Ramah Lingkungan
  • Administrasi Pemerintahan Daerah
  • Teknologi Rekayasa Permesinan
  • Teknologi Rekayasa Mineral

Muhammad Nur menekankan, transformasi Politeknik Negeri Fakfak ke depan memerlukan empat strategi utama: pengembangan sarana dan prasarana pembelajaran; penguatan kelembagaan; inovasi sistem pembelajaran; dan riset terapan yang langsung menyasar kebutuhan masyarakat.

“Sebagai kampus vokasi di Indonesia Timur, kami ingin menjadi solusi bagi persoalan sosial dan ekonomi masyarakat. Ini cita-cita kami,” jelasnya.

Ia juga tak lupa berterima kasih kepada pemerintah daerah, khususnya Bupati dan Wakil Bupati Fakfak, atas dukungan mereka terhadap pengembangan pendidikan tinggi di kabupaten itu.

“Kami sadar kami masih punya banyak kekurangan. Tapi dengan kolaborasi erat dengan pemerintah daerah dan Kementerian, kami yakin Politeknik Negeri Fakfak bisa menjadi pusat unggulan pendidikan vokasi di Papua Barat,” ujarnya menutup sambutan.

Kehadiran Mendiktisaintek Prof. Brian Yuliarto sendiri disambut hangat oleh civitas akademika. Selain memberi pengarahan, sang Menteri juga berdialog langsung dengan dosen dan mahasiswa mengenai tantangan pendidikan tinggi vokasi di daerah.

Bagi masyarakat Fakfak, kunjungan ini bukan hanya simbol perhatian pusat, tapi juga suntikan semangat baru untuk membangun masa depan daerah dengan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Komentar