Kabarsulsel-indonesia.com | Serang – Suasana panas menyelimuti menjelang kegiatan pada 10 Mei 2025. Dalam sebuah video yang beredar di grup WhatsApp pada Minggu (27/4/2025), Mahesa dengan tegas memperingatkan para wartawan yang akan hadir di lokasi tersebut.
“Camkan ini! Wartawan yang datang pada 10 Mei nanti akan saya hadapi langsung. Investor menggelontorkan miliaran rupiah untuk membangun framing ‘Banten Pulih’. Kalian (wartawan) akan berhadapan dengan saya,” tegas Mahesa dalam video berdurasi 2 menit 54 detik itu.
Dalam pernyataannya, Mahesa menyebut bahwa desain acara sudah bocor. Ia menuding sejumlah media, termasuk televisi nasional, telah disiapkan untuk meliput dan membentuk narasi tertentu. Mahesa mengaku sudah mengantongi nama-nama wartawan yang menurutnya tidak menyampaikan fakta sebenarnya di lapangan.
“Saya tahu siapa saja wartawan yang akan saya tegur nanti. Mulai dari yang biasa bocorkan informasi ke kepolisian, kepala desa, camat, bupati, gubernur, hingga BPN,” katanya.
Mahesa menilai banyak media hanya memberitakan sebagian kecil dari fakta yang ada. “Turun ke lapangan dapat sepuluh berita, tapi yang disampaikan hanya dua. Saya sudah hafal pola kalian. Jangan sampai berita kalian nanti malah memutarbalikkan fakta,” serunya.
Ia juga menegaskan, jika ada wartawan yang merasa tersinggung, dipersilakan untuk membawa pengacara.
“Kalau kalian tidak terima, siapkan pengacara kalian. Pada 10 Mei nanti, kamera saya akan saya hadapkan ke wajah kalian. Saya tunjuk satu per satu,” ancam Mahesa.
Mahesa meminta wartawan untuk menjaga independensi dan akurasi dalam pemberitaan, serta tidak sekadar mengikuti arahan pihak-pihak tertentu demi membangun narasi yang menyesatkan.
Pernyataan Mahesa itu memicu kontroversi dan menjadi perbincangan hangat di salah satu grup WhatsApp. Pemilik nomor telepon 0859xxxxxx0 berkomentar, “Iya, dia sudah menghina wartawan.”
Ada juga yang mengusulkan langkah hukum. “Harus ada konsep dulu teh, kita mau aksi atau laporkan si Mahesa. Siapa yang akan melaporkan itu harus kita matangkan,” ungkap pemilik nomor 081xxxxxxx.
Namun, ada juga yang menyikapi pernyataan tersebut dengan santai. “Dalam video, Mahesa bilang, bagi wartawan TV yang tersinggung, silahkan bawa pengacaranya sekalian,” kata pemilik nomor 08xxxxxxxx.
Pemilik nomor lain, 08xxxxxxx, berpendapat, “Iya, tapi teh, yang dia sebut wartawan itu terkait dengan penolakan dia terhadap PIK 2. Ada benarnya juga sih, ga usah baper kalau ga merasa mendukung PIK 2.”
Sementara itu, komentar lain menyatakan, “Kalau ga ikutan, ga usah baper teh. Karena yang dia tantang wartawan yang mendukung PIK 2.”
Komentar