Menanam Larvul Ngabal Sejak Dini: Pendidikan Maluku Tenggara Merawat Akar Budaya

Langgur, Kabarsulsel-Indonesia.com |  Upaya menjaga dan memperkuat identitas budaya lokal terus digaungkan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara. Salah satu inisiatif terbaru adalah lomba edukatif bertema “Tujuh Pasal Hukum Adat Larvul Ngabal” yang digelar sebagai sarana penanaman nilai-nilai luhur kepada generasi muda.

Kepala Dinas Pendidikan Maluku Tenggara, Umar Hanubun, menyebut lomba ini sebagai langkah strategis membentuk karakter anak-anak yang berakar pada kearifan lokal.

“Lewat kegiatan seperti ini, anak-anak tidak hanya belajar tentang budaya, tetapi juga menyerap nilai moral yang membentuk kepribadian mereka,” kata Umar usai menghadiri penyerahan penghargaan kepada para pemenang di Aula Kantor Bupati, Kamis, 8 Mei 2025.

Tiga pelajar dari jenjang SD dan SMP keluar sebagai juara dalam lomba tersebut. Mereka menerima penghargaan langsung dari Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun. Momen itu menjadi simbol komitmen pemerintah daerah terhadap pelestarian nilai adat Larvul Ngabal.

“Larvul Ngabal bukan sekadar hukum adat. Ia adalah panduan moral yang relevan dalam kehidupan modern — menjunjung kejujuran, menghargai sesama, dan memuliakan perempuan. Nilai-nilai ini tak lekang oleh waktu,” ujar Umar.

Dinas Pendidikan, lanjut Umar, tengah menyusun langkah agar muatan lokal yang memuat nilai-nilai Larvul Ngabal dapat diintegrasikan secara resmi ke dalam kurikulum sekolah.

“Kita tidak ingin warisan budaya ini sekadar menjadi simbol. Ia harus hidup dalam keseharian anak-anak kita,” ucapnya.

Umar juga menyampaikan apresiasi kepada Bupati Thaher Hanubun atas dukungannya yang konsisten terhadap sektor pendidikan dan kebudayaan.

Ia berharap kegiatan serupa dapat diperluas, melibatkan lebih banyak sekolah dan jenjang pendidikan di masa mendatang.

Acara berlangsung dalam suasana khidmat. Para siswa, guru, pejabat daerah, dan orang tua hadir menyaksikan penampilan para juara yang membacakan Tujuh Pasal Larvul Ngabal.

Suasana berubah haru saat lagu “Hukum Larvul Ngabal” dilantunkan, menggema menyentuh hati.

“Ini bukan sekadar lomba,” kata Umar menutup sambutannya, “Ini adalah investasi masa depan dengan akar budaya yang kuat.”

Writter : Elang Key | Editor : Red

Komentar