Maluku Alami Inflasi Pada Maret 2025 Seiring Berakhirnya Stimulus Diskon Tarif Listrik 

Uncategorized103 views

Ambon,Kabarsulsel-lndonesia.com. Realisasi Indeks Harga Konsumen (IHK) gabungan KabupatenKota di Provinsi Maluku mengalami inflasi pada bulan Maret 2025. Berdasarkan data BPS, Provinsi Maluku mengalami inflasi sebesar 1,72% {mtm).

Secara spasial, inflasi bersumber dari seluruh kota/kabupaten pembentuknya yaitu Kota Ambon, Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tengah yang masing-masing mengalami inflasi sebesar 2,23% (mtm), 1,40% (mtm), dan 0.97% (mtm).

Demikian disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Maluku Mohamad Latif dalam rilisnya kepada media di Ambon Selasa (8/4/2025)

Menurut Latif secara tahunan, inflas: Maluku pada Maret 2025 tercatat sebesar 3,54% (yoy), meningkat dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 1.33% (yoy). Tingkat inflas: tersebut lebih tinggi dibandingkan tingkat inflas: Nasional yang mengalami inflasi sebesar 1,03% (yoy)

Capaian tersebut ungkap Latif, menunjukkan bahwa daya bell masyarakat Maluku masih pada level yang optimis utamanya di tengah peningkatan Upah Minimum Provinsi: (UMP) dan realisasi Tunjangan Hari Raya (THR).

Dikatakan Latif, Kelompok yang memberikan sumbangan tertinggi pada inflasi yang terjadi di Provinsi Maluku adalah Kelompok Perumahan, Air , Listrik, dan Bahan Bakar dengan andil inflasi (mtm) sebesar 1,18%.

Tak hanya itu terjadinya inflasi pada kelompok tersebut dipengaruh oleh faktor berakhirnya implementasi paket Stimulus ekonomi berupa potongan tarif listrik pada Maret 2025.

Namun demikian lanjut Latif, inflasi yang lebih tinggi tertahan oleh deflasi pada Kelompok Transportasi dengan andil deflas: (mtm) sebesar 0,01% seiring dengan adanya penerapan diskon tarif angkutan udara pada momen HBKN Idulfitri lalu.

Beberapa komoditas pangan ujar Latif juga mengalami inflasi pada bulan ini antara lain komoditas ikan pelagis seperti ikan layang, ikan selar, Ikan tongkol dan ikan cakalang. Peningkatan harga juga sejalan dengan Meningkatnya demand di tengah adanya kondisi) cuaca yang kurang kondusif di beberapa wilayah sentra produksi perikanan sehingga menghambat aktivitas nelayan untuk melaut.

Menyikapi kondisi inflasi terkini, Tim Pengendakan Inflasi Daerah (TPID) terus berupaya mengoptimalkan berbagai program pengendalian inflasi utamanya melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Hingga akhir Maret 2025 telah dilakukan pelaksanaan Gerakan Pasar Murah yang tersebar di 9 (sembilan) titik di wilayah Kota Ambon dan Maluku Tengah yang menjual berbagai bahan pokok pentng dengan harga terjangkau, jelas Latif.

Pelaksanaan operasi pasar subsidi terhadap komoditas cabai rawit, pelaksanaan Mudik Grats oleh Dinas Perhubungan Provinsi Maluku kepada penumpang rute Ambon — Tual (PP) dan rute Ambon – Luhu (PP), pembagian bibit cabai ke Organisasi Kemasyarakatan dan Kerohanian serta Lapas, urai Latif.

Sama halnya dengan pelaksanaan kerjasama dengan PT. ASOP dan PT. Pelindo dalam rangka mengutamakan kendaraan pengangkut bahan pangan antar pulau, melakukan komunikasi yang efektif untuk belanja bijak, pemantauan harga pangan dan sidak pasar oleh Satgas Pangan serta Forkompimda di wiayah Provinsi maupun Kabupaten‘/Kota serta secara rutin melakukan monitoring kondisi harga pangan strategis dan ketersediaan pasokan.

(M.N)

Komentar