Mahulauw Akui Simulasi Pendistribusian Logistik di Waenono Aman

Namrole, Kabarsulsel-Indonesia.com; Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) Syarif Mahulauw, mengakui simulasi pendistribusian logistik Pemilihan Umum (Pemilu) dari gudang logistik ke moda transportasi laut dan sampai ke Panitia Pemungutan Suara ( PPS ) Desa Waenono, berjalan lancar dan aman.

“Simulasi pendistribusian logistik Pemilihan Umum (Pemilu) dari gudang logistik KPU Bursel, ke moda transportasi laut, selanjutnya di serahkan ke Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Namrole dan langsung di serahkan ke Pantia Pemungutan Suara ( PPS ) Desa Waenono, berjalan lancar dan aman, ” kata Ketua KPU Bursel, kepada wartawan, seusai simulasi pendistribusian logistik, Jumat, 2 Februari 2024, di sekretariat PPS Desa Waenono.

Sementara itu, Komisioner Badan Pengawas Pemilu ( Bawaslu ) Nikson Nurlatu mengaku Bawaslu tetap melakukan fungsi pengawasan secara maksimal. Seperti simulasi yang telah dilakukan.

” Kami dari Bawaslu akan memastikan bahwa pendistribusian logistik berjalan tepat waktu dan tepat guna, ” ujar Nurlatu.

Menurut Nikson, langkah Bawaslu Bursel dalam melakukan pengawasan yaitu hadir dan bersama-sama melakukan proses pendistribusian logistik, seperti tadi yang telah di peragakan mulai dari gudang logistik sampai ke kapal, dan dari kapal sampai ke PPK dan diserahkan ke PPS dan kehadiran Bawaslu Bursel untuk mengawas hingga semua proses selesai.

Sedangkan Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Kepolisian Resor (Polres) Bursel Ajun Komisaris Polisi (AKP) Obed Remialy mengaku, simulasi kali ini, kita selaraskan dengan pola yang di kordinasikan dengan KPU, bahwa wilayah geografis kita itu berbeda dengan yang lain. Kita bisa melalui jalur laut dan jalur darat.

“Simulasi yang tadi kita asumsikan kotak suara ini melewati jalur laut dan selanjutnya melewati jalur darat juga. Tadi simulasi kita asumsikan kita akan mengawal surat suara dari gudang logistik sampai ke kapal, kemudian dari kapal di jemput oleh long boat yang sudah di sediakan dari desa-desa pesisir, untuk di bawah ke PPK dan selanjutnya di didistribusikan ke PPS dan Tempat Pemungutan Suara ( TPS ) di masing-masing desa, ” kata mantan Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Namrole ini.

Menurut Obed, pihaknya selalu melakukan pengawasan melekat dan itu merupakan gambaran kepada personel Kepolisian Republik Indonesia ( Polri ) untuk bagaimana mengamankan kotak suara sampai ke TPS. Dimana nanti, pihaknya mulai pengawalan dari gudang logistik dengan menggunakan senjata api, tapi ketika ke TPS personel polri tidak lagi menggunakan senjata. Itu karena aturannya demikian.

Ketika di singgung terkait langkah pengamanan dari kepolisian bila kondisi alam di Bursel tidak menentu. pria dengan tiga balok emas di pundak ini mengaku, apabila situasinya berbeda dan kita harus bergeser, kita akan berkordinasi dengan KPU bagaimana caranya agar kotak suara bisa sampai ke TPS.

“Adapun personel kita untuk mengamankan TPS sebanyak 165 personel, bila personel dari Polda Maluku di sini, mereka on call sebagai power on hand Kepala Kepolisian Daerah ( Kapolda ), kita juga mempersiapkan power on hand Kapolres bila terjadi kondisi yang emergency, ” tutur Remialy

Pantauan wartawan media ini, simulasi pendistribusian logistik ini di hadiri Pejabat Utama (PJU) Polres Bursel, tiga Komisioner KPU Kabupaten Bursel, yaitu Ketua KPU Syarif Mahulauw, Jainudin Solissa dan Nurdin Soumena sedangkan Bawaslu di hadiri Komisioner Bawaslu Nikson Nurlatu.

Komentar