Mahasiswa GMNI Guncang MBD, Tuntut Reformasi Total Layanan Kesehatan

Tiakur, Kabarsulsel-Indonesia.com |  Demonstrasi mahasiswa Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengguncang Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) pada Rabu, 9 April 2025.

Mereka turun ke jalan menuntut perombakan total layanan kesehatan yang dinilai jauh dari kata layak.

Aksi yang berlangsung selama dua jam di depan Kantor Bupati MBD itu dikawal langsung oleh Kapolres MBD, AKBP Budhi Surya Wardhana, S.I.K., bersama Wakapolres dan jajarannya. Keberadaan aparat kepolisian memastikan jalannya aksi tetap kondusif.

Kapolres MBD mengapresiasi aksi demonstrasi ini. Menurutnya, para mahasiswa tidak hanya menyampaikan aspirasi dengan tertib, tetapi juga menunjukkan pola pikir kritis dan solusi konkret bagi pemerintah daerah.

Di hadapan Wakil Bupati dan Sekda MBD yang turut hadir, mahasiswa GMNI yang dipimpin Enos Woriunsora menyuarakan sederet tuntutan keras terkait carut-marutnya pelayanan kesehatan di MBD.

Mereka menilai bahwa fasilitas kesehatan di daerah ini semakin terpuruk dan tidak memadai untuk masyarakat.

Berikut tuntutan mahasiswa GMNI:

  1. Perbaikan manajemen di Rumah Sakit Tiakur.
  2. Peningkatan fasilitas tenaga medis dan alat kesehatan.
  3. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
  4. Kenaikan insentif bagi dokter dan tenaga medis.
  5. Investigasi obat-obatan kedaluwarsa dan pengadaan alat kesehatan.
  6. Audit menyeluruh terhadap pengelolaan anggaran kesehatan.
  7. Mendesak Bupati MBD mencopot Kepala Dinas Kesehatan.
  8. Mendesak Bupati MBD memberhentikan Direktur Rumah Sakit Tiakur.

Dalam orasinya, mahasiswa menegaskan bahwa Bupati MBD tidak boleh menutup mata terhadap persoalan kesehatan yang semakin memperburuk kondisi masyarakat.

Mereka mendesak agar langkah konkret segera diambil sebelum kondisi semakin kritis.

Aksi demonstrasi GMNI ini berakhir dengan damai, tetapi gema tuntutannya masih menggantung di udara.

Kini, semua mata tertuju pada respons Bupati MBD: akankah ia berani bertindak, atau memilih bungkam dalam diam?

Writter : Parety | Editor : Red

Komentar