Kopdes Merah Putih Bukan Dana Hibah: Petrus Beruatwarin Ingatkan Soal Integritas dan SDM Pengelola

Tual, Kabarsulsel-Indonesia.com | Program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menuai dukungan dari berbagai kalangan. Salah satunya datang dari Ir. Petrus Beruatwarin, M.Si, tokoh yang dikenal aktif dalam isu-isu pembangunan wilayah di Maluku. Namun, Beruatwarin memberi catatan penting: jangan sampai program bergulir ini bernasib seperti BUMO yang gagal total.

“Yang jelas, kita mendukung kebijakan pemerintah terkait Kopdes atau Kelurahan Merah Putih,” ujar Beruatwarin, Senin pagi (16/6), lewat pernyataan tertulisnya.

Meski demikian, ia menekankan bahwa keberhasilan program ini tidak cukup hanya dengan niat baik dan modal besar. Menurutnya, kunci utama terletak pada integritas dan kapasitas para pengurus koperasi itu sendiri.

“Pengurus harus punya integritas, komitmen, dan inovasi. Perlu juga pelatihan soal mindset bisnis, manajemen kewirausahaan, survei pasar, hingga penyusunan business plan,” tegasnya.

Beruatwarin mengingatkan bahwa dana Kopdes bukan hibah, melainkan dana bergulir yang wajib dikembalikan berikut dengan bunga. Maka, pengelolaannya menuntut kecakapan SDM yang memadai.

“Mengelola dana seperti ini tidak mudah. Butuh pengurus yang betul-betul mumpuni,” katanya.

Untuk menjamin akuntabilitas, ia juga mengusulkan agar pemerintah daerah segera membentuk tim independen yang kredibel untuk melakukan pengawasan secara ketat.

“Belajar dari pengalaman. Pengelolaan BUMO sebelumnya gagal total. Jangan sampai hal serupa terulang,” pungkasnya.

Program Kopdes/Kelurahan Merah Putih sendiri merupakan inisiatif pemerintah pusat yang digadang-gadang sebagai motor penggerak ekonomi rakyat berbasis komunitas desa/kelurahan. Nilai investasi awal program ini disebut-sebut mencapai Rp 3 miliar per unit, dan tersebar di 80 titik se-Indonesia.

Komentar