Kolaborasi Disbun Bersama Yatefa Wujudkan Kebun Kopi Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Di Distrik Wartutin

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com; Progress kerja Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak di bawah komando Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T selaku Plt. Kepala Dinas semakin memperlihatkan pencapaian yang signifikan. Selain memfokuskan program strategis tanaman unggulan pala melalui gerakan tanam kebun pala, Widhi terus melakukan terobosan-terobosan dengan mendorong pertumbuhan produksi tanaman andalan yang sangat berpotensi mewujudkan kesejahteraan para pekebun.

Wujud terobosan yang dilakukan oleh Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak adalah dengan berkolaborasi bersama Yayasan Lentera Henggi Fakfak (Yatefa) sebagai mitra strategis dalam mendorong pemberdayaan masyarakat pekebun sekaligus meningkatkan produksi tanaman kopi sebagai tanaman andalan di Distrik Wartutin. Langkah awal kolaborasi antara Disbun Fakfak bersama Yatefa diwujudkan melalui kegiatan Audience bersama yang dilakukan pada Rabu, [10/01/2024] bertempat di Aula pertemuan Lantai II Kantor Perkebunan Fakfak.

Kegiatan Audience Antara Dinas Perkebunan Fakfak bersama Yayasan Lentera Henggi Fakfak, yang langsung di komandoi oleh Plt. Kadis Perkebunan Fakfak Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T | Foto Istimewah Kabarsulsel-Indonesia.com; 

Widhi dalam paparannya saat audience bersama Yatefa menjelaskan jika tanaman Pala merupakan komoditas unggulan di Kabupaten Fakfak, karena telah merakyat dan hampir sebagian besar masyarakat local Fakfak tentunya memiliki kebun pala. Ujarnya. Selain itu lanjut widhi lagi bahwa beberapa pekan lalu Bupati Fakfak Untung Tamsil, S.Sos., M.Si telah melakukan sebuah gerakan yang dikenal dengan istilah “Gerakan Tanam Kebun Pala” yang diharapkan dapat meningkatkan kwantitas dan kwalitas pala di Fakfak. tambah Widhi.

Selain itu ujar Widhi pula, ada komoditi andalan yang perlu juga mendapat perhatian dan wajib dikembangkan di Fakfak, diantaranya Kelapa sawit, Karet, Kelapa, Kakao, Tebu, Kopi, Teh, Cengkih, Lada, kayu putih, Jambu mete, Pinang dan Vanili. Namun pengembangan tanaman andalan tentunya harus memperhatikan sejumlah aspek lainnya seperti karakteristik dan topografi wilayah serta kebiasaan masyarakat. Ungkapnya.

Oleh karenanya dalam rangka pengembangan komoditi andalan yang diperhadapkan dengan karakteristik masyarakat pekebun, maka kolaborasi strategis kemitraan menjadi langkah jitu dalam mewujudkan program tersebut. Tegas Widhi.

Merespon pemaparan Plt. Kadis Perkebunan Fakfak, Ketua Yatefa Amirudin Tuturop menjelaskan jika Yatefa telah menyiapkan Lahan perkebunan seluas 7 Hektar yang nantinya akan dimanfaatkan untuk menanam kopi. Ujarnya. Tidak hanya sebatas itu saja tegas Amirudin, Yatefa juga akan menyiapkan kelompok-kelompok Pekebun yang bertanggung jawab mengusahakan lahan kebun kopi melalui usaha penanaman, perawatan, pemeliharaan hingga panen dan produksi. Tegasnya.

Amir juga katakan jika lahan yang telah dipersiapkan ini merupakan lahan ewang (kosong) yang tidak terisi tanaman jangka panjang. Selain itu sistem mendapatkan lahan ini dengan jalan kontrak guna usaha dengan jangka waktu 25 tahun. Tuturnya. Oleh karenanya lanjut amir lagi, dirinya meminta kepada Dinas Perkebunan Fakfak agar dapat menyiapkan bibit kopi yang nantinya dapat di tanam pada lahan kebun tersebut. Pintanya.

Menyikapi permintaan tersebut, Widhi Asmoro Jati, S.T., M.T langsung memenuhinya dengan menyiapkan Bibit sebanyak 1.250 pohon kopi yang akan diserahkan kepada Yatefa untuk di tanam di lahan kebun. Tak usai sebatas itu saja, Widhi bahkan menyiapkan beberapa staf teknis Disbun yang bertanggung jawab mendampingi para pekebun jika diperlukan. Tutup Widhi.

Komentar