Kisah Perjuangan Bhabinkamtibmas Negeri Besi Demi Suksesnya Pilkada Di Desa Kanikeh

Ambon.Kabarsulsel.lndonesia.com. POLDAMALUKU- Perjuangan Bhabinkamtibmas Negeri Besi, Briptu S. Habri Buano, dalam mengawal logistik Pilkada ke wilayah pedalaman di pegunungan Manusela, kabupaten Maluku Tengah, patut diacungi jempol.

Anggota pengamanan TPS di desa Kanikeh, kecamatan Seram Utara, Maluku Tengah, ini harus berjalan kaki selama dua hari menyusuri hutan, naik turun gunung, dan melewati sungai yang ekstrim.

Selain berjuang menjaga diri, Habri juga harus memastikan keamanan logistik pemilihan calon gubernur – wakil gubernur provinsi Maluku dan calon bupati – wakil bupati Maluku Tengah dalam kondisi baik.

Bersama petugas lainnya dan masyarakat, Habri juga harus berganti-ganti memikul logistik menyusuri jalan berlumpur dan menerobos aliran sungai yang deras.

Negeri Kanikeh sendiri yang berada di kawasan pegunungan Manusela, memiliki Daftar Pemilih Tetap (DPT) sejumlah 192 pemilih.

“Karena perjalanan jauh, maka kita berangkat lebih awal dari negeri Huaulu tanggal 24 November 2024 pagi sekitar jam 8,” kata Briptu S. Habri Buano melalui telepon genggamnya, Selasa (3/12/2024).

Sejak pagi, tim yang terdiri dari Pam TPS, KPPS dan PTPS berjalan kaki bersama masyarakat sebagai penunjuk arah. Mereka membawa 2 logistik Pilkada baik tingkat provinsi maupun kabupaten.

“Dalam perjalanan kami harus berhadapan dengan hujan yang sangat deras yang membuat jalan sangat licin, dan susah untuk dilalui,” tambahnya.

Tak hanya itu, hujan lebat yang turun juga mengakibatkan sungai yang dilalui menjadi banjir. Kondisi tersebut menghambat akses pergeseran pasukan termasuk logistik.

“Karena hujan dan banjir serta hari sudah mulai sore sekitar jam 2, maka kami memilih untuk bermalam di negeri Roho,” tambahnya.

Setelah bermalam dan kondisi alam mulai bersahabat, tim kembali melanjutkan perjalanan ke desa Kanikeh sejak pukul 07.00 WIT.

Perjalanan menuju desa tujuan pun tidak mulus. Jalan yang dilalui masih berlumpur akibat hujan semalam. Bahkan, di tengah perjalanan tim kembali dihadapkan dengan hujan yang membuat jalan licin dan banjir.

“Kami tiba di desa Kanikeh tanggal 25 November pukul 16.00 WIT dalam keadaan selamat. Logistik yang dibawa juga dalam kondisi baik, karena sudah ditutup dengan pelastik, sehingga terhindar dari basah,” tambahnya.

Setelah pencoblosan pada tanggal 27 November 2024, Briptu Habri bersama petugas lainnya kembali dengan melalui jalur dan waktu perjalanan yang sama.

Berbagai kendala yang dihadapi yaitu cuaca yang tak menentu. Salah satunya turunnya hujan yang menyebabkan jalanan licin dan banjir, ditambah sarana prasarana jalan yang belum memadai.

(M.N)

Komentar