Kinerja Gemilang Dinas Perkebunan Fakfak 2024: Luasan Pala Bertambah 109 Hektare, Produksi Naik 90,7 Ton

Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas, Dinas Perkebunan Kabupaten Fakfak merilis capaian kinerja sepanjang tahun 2024.

Fokus utama adalah pada perkembangan komoditas unggulan daerah, yakni pala, yang menunjukkan peningkatan signifikan baik dari sisi luas lahan maupun jumlah produksi.

Plt. Kepala Dinas Perkebunan Fakfak menegaskan pentingnya publikasi ini untuk memberikan informasi pembangunan daerah yang jelas kepada masyarakat, terutama dalam mendukung pertumbuhan sektor perkebunan. Berikut rincian capaian kinerja tersebut:

  1. Peningkatan Luas Lahan Pala
    Hingga akhir 2024, luas lahan pala tercatat mencapai 18.656,26 hektare, bertambah 109,26 hektare dibandingkan tahun sebelumnya. Sebanyak 900 kelompok atau individu pekebun tersebar di 15 distrik penghasil pala.
  2. Kenaikan Produksi Pala
    Produksi pala tahun 2024 mencapai 1.632,7 ton, meningkat 90,7 ton atau 5,89% dibandingkan produksi tahun 2023 sebesar 1.542 ton. Angka ini belum termasuk hasil yang masih dalam proses di tingkat pedagang grosir dan antar pulau.
  3. Program Ekstensifikasi Tanam Pala
    Melalui program perluasan lahan, tercipta tambahan 109,26 hektare dengan melibatkan 110 kelompok petani. Penanaman dilakukan di enam kampung, termasuk Darembang, Goras, Goras Selatan, dan Mbahamdandara.
  4. Gerakan Tanam Kebun (Gertak Fakfak)
    Gertak Fakfak menambah luas lahan pala sebesar 53,26 hektare, melibatkan 148 petani di 15 distrik. Penanaman dilakukan secara kolektif bersama tim di lokasi kebun.
  5. Pemeliharaan Lahan Pala
    Sebanyak 180 hektare lahan pala di 10 kampung, termasuk Kampung Pasir Putih, Raduria, dan Kwagas, mendapat program pemeliharaan melibatkan 233 lahan pekebun.
  6. Pengadaan Sarana Prasarana Perkebunan
    Dalam keterbatasan anggaran, Dinas Perkebunan memberikan bantuan berupa bangunan asaran pala, sarana rumah jaga sederhana, serta pengering fuli pala yang mencakup 31 kelompok pekebun.
  7. Pengembangan Komoditas Lain
    Komoditas seperti tembakau, kopi, dan kelapa menunjukkan pertumbuhan yang terbatas. Sementara itu, produksi CPO dari perkebunan sawit PT. Rimbun Sawit Papua di Bomberay dan Tomage terus meningkat, dengan luas tanam mencapai 17.593 hektare.
  8. Inovasi Produk Hilir Pala
    Dalam mendukung hilirisasi, Dinas Perkebunan mendorong inovasi produk seperti sampo pala, minyak rambut, dan pengolahan makanan serta minuman berbahan pala. Kelompok koperasi Tomandin Mandiri dibentuk untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal.
  9. Pemberdayaan Masyarakat Pekebun
    Sebagai bentuk penguatan dalam pemberdayaan masyarakat, Dinas Perkebunan Fakfak berkolaborasi dengan Yayasan Kaleka dan Yayasan Lentera Henggi Fakfak. Kolaborasi ini berfokus pada pendampingan pekebun di kampung-kampung role model yang telah dibentuk, guna meningkatkan kapasitas dan keberlanjutan usaha perkebunan mereka.
  10. Dukungan dari Berbagai Pihak
    Program Gerakan Tanam Kebun juga mendapat dukungan besar dari berbagai inisiator, termasuk Kodim Fakfak, RRI Fakfak, KPKN Fakfak, serta lintas Dinas Rumpun Ekonomi di Kabupaten Fakfak. Kolaborasi ini memperkuat pelaksanaan program, mulai dari penyediaan sarana hingga pelibatan masyarakat secara langsung dalam kegiatan perkebunan.

Dengan capaian ini, Plt. Kepala Dinas Perkebunan berharap publik mendapatkan informasi yang jelas dan komprehensif mengenai perkembangan sektor perkebunan di Fakfak.

Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah serta menciptakan persepsi positif terhadap pembangunan daerah.

Komentar