Tanimbar, Kabarsulsel-Indonesia.com; Kepala Sekolah SMP Satu Atap Lumasebu, Kecamatan Kormomolin, Kabupaten Kepulauan Tanimbar diduga tidak bertanggungjawab dan sengaja mempersulit pengambilan ijazah siswa yang telah menyelesaikan studinya di bangku Pendidikan SMP.
Dugaan tersebut semakin menyeruak karena siswa tersebut merasa kesulitan dalam mengambil Ijazah, terhitung sejak mengenyam pendidikan di bangku Pendidikan SMP hingga saat ini telah menyelesaikan studinya di SMTK Solagracia namun ijazahnya hingga kini tidak kunjung diberikan.
Orang tua siswa merasa bahwa Kepala Sekolah SMP 1 Atap Lumasebu sama sekali tidak memiliki tanggungjawab untuk menyikapi masalah ini. Karena, sudah tiga tahun lebih ijazah itu belum diberikan kepala sekolah ke siswa.
“Anak Saya sudah tamat SMP dan kini sudah tamat SMA juga, tapi ijazah anak ini belum juga di berikan. Kami minta untuk ijazah anak ini secepatnya di berikan karena Kepala Sekolah SMTK meminta untuk batas waktu pengumpulan ijazah SMP itu pada tanggal 20 April 2023, kalau kepala sekolah punya alasan kuat bawa tidak ada foto, kan tinggal bilang saja ke guru bantu datang sampaikan ke orang tua siswa. Alasannya tidak masuk akal,”Kata Abraham Batlayangin kepada wartawan, Rabu (12/04/2023).
Batlayangin Menambahkan, Masalah ini disebabkan karena ada persoalan dengan masyarakat Lumasebu, sementara siswa dengan kepala sekolah kan tidak ada masalah. Kenapa ijazah itu sengaja ditahan oleh Kepala Sekolah.
Dengan demikian maka, kami berharap agar Dinas Pendidikan mesti memanggil kepala sekolah yang bersangkutan karena sama sekali tidak punya tanggungjawab untuk siswa.
Kepala Sekolah SMP 1 Atap Lumasebu Arnesius Ratuanik ketika dikonfirmasi oleh wartawan media ini mengatakan, Saat kami gelar rapat bersama orang tua kelas 9 (sembilan) sebelum ujian, hal ini sudah kami disampaikan. Sampai ujian pun anak ini tidak mengumpulkan foto.
“Kami bijaki foto dan cuci dengan kertas biasa untuk tempel di tanda pengenal dan meja ujian. Sampai saat ambil surat keterangan lulus, sudah kami informasikan bahwa harus kumpul foto agar nanti ambil ijazah. Sampai sekarang, anak ini tidak datang bawa foto dan ambil ijazahnya, kalau demikian siapa yang disalahkan,”Tutup Ratuanik.
[Saily]
Komentar