Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Langit pagi di Stadion 16 November, Fakfak, tampak cerah namun penuh wibawa. Ribuan pasang mata larut dalam suasana khidmat ketika sirine panjang menandai detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80, Sabtu (17/8/2025).
Untuk pertama kalinya sejak dilantik, Bupati Fakfak Samaun Dahlan, S.Sos., M.AP tampil sebagai inspektur upacara, memimpin peringatan sakral ini.
Didampingi Wakil Bupati Drs. Donatus Nimbitkendik, M.T, momentum ini menjadi babak perdana kepemimpinannya dalam menghayati makna kemerdekaan bersama seluruh masyarakat Fakfak.
“Detik-detik proklamasi bukan hanya ritual, tetapi juga pengingat akan janji sejarah yang harus terus kita rawat dengan kerja nyata bagi Fakfak,” ujar Samaun usai upacara, dengan nada suara tegas namun penuh refleksi.

Upacara berjalan tertib dan penuh disiplin, dipimpin Komandan Upacara Letnan Satu (Cpm) Prasetyo Budhi Setiawan, S.Psi., Komandan Subdenpom XVIII/1-2 Fakfak. Perwira kelahiran Brebes, 7 Desember 1991 ini adalah putra Surakarta yang meniti karier militer melalui jalur Perwira Prajurit Karier (PA PK) sejak 2018.
Pengalamannya tak main-main, mulai dari bertugas di Pomdam XVIII/Kasuari di Manokwari, hingga dipercaya sebagai Polisi Militer PBB dalam misi perdamaian UNIFIL di Lebanon, sebelum akhirnya mengemban amanah di Fakfak.
Momen paling menggetarkan terasa ketika Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Fakfak 2025 sukses menunaikan tugas mengibarkan Sang Merah Putih. Gerak mereka presisi, formasi yang ditata membentuk lambang Garuda Pancasila menambah nuansa kebangsaan yang membekas di hati ribuan warga.

Paskibraka Fakfak kali ini berada di bawah komando Letnan Satu Arhanud Adi Saputra Waly, Dan Tim Intel Korem 182/Jazirah Onim. Perwira kelahiran Ambon, 5 Oktober 1983 ini meniti karier dari jalur Diktukpa hingga resmi menjadi perwira pada 2019.
Kepemimpinannya membuat pasukan muda Paskibraka tampil penuh percaya diri, mengukir momen bersejarah di bumi Mbaham Matta.
Di akhir prosesi, langit Stadion 16 November dipenuhi sorak riuh sekaligus rasa haru. Merah putih berkibar gagah di angkasa, seolah mengingatkan bahwa 80 tahun perjalanan bangsa bukanlah akhir, melainkan awal dari perjuangan panjang menuju cita-cita kemerdekaan yang sesungguhnya: adil, makmur, dan sejahtera bagi seluruh rakyat Indonesia.
Komentar