Ketua PWI Malra: Langgur Harus Dikenal Dunia, Bukan Sekadar Nama Wilayah!

Uncategorized112 views

Malra,Kabarsulsel-lndonesia.com. LANGGUR, MALUKU TENGGARA — Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Maluku Tenggara, Agustinus Buce Rahakbauw, menyatakan dukungan penuh terhadap sikap tegas Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun, yang menyoroti penggunaan nomenklatur “Tual” oleh sejumlah instansi pemerintah dan lembaga negara yang beroperasi di wilayah administrasi Kabupaten Maluku Tenggara.

Menurut Rahakbauw, langkah Bupati Thaher merupakan tindakan gentle dan berani, karena disampaikan secara terbuka di forum resmi yang dihadiri para pejabat tinggi, termasuk Forkopimda, Pimpinan DPRD Provinsi Maluku, dan DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, saat Sidang Paripurna memperingati HUT ke-14 Kota Langgur, Selasa (7/10/2025).

“Pak Bupati sangat hebat dan jentelmen. Tidak semua kepala daerah berani menyinggung isu yang sensitif seperti ini di forum resmi. Saya mengakui keberanian dan ketegasan beliau,” ujar Rahakbauw kepada wartawan di Langgur, Rabu (8/10/2025).

Ia menilai, pernyataan Bupati Thaher bukan semata persoalan nama, melainkan menyangkut identitas dan martabat daerah. Langgur, yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara, harus tampil sebagai simbol kemajuan dan pusat peradaban di Bumi Larvul Ngabal, bukan sekadar penanda administratif.

“Kita sepakat dengan Pak Bupati. Kalau Langgur sudah ditetapkan sebagai ibu kota Kabupaten Maluku Tenggara, maka semua lembaga pemerintah, instansi vertikal, bahkan TNI dan Polri, harus menyesuaikan nomenklaturnya. Ini soal penegasan identitas dan wibawa daerah,” tegasnya.

Rahakbauw juga mengapresiasi langkah sinergis antara Pemerintah Daerah dan 25 anggota DPRD Kabupaten Maluku Tenggara, termasuk dukungan Ketua DPRD Provinsi Maluku, Benhur Watubun, yang turut menyuarakan pentingnya penyesuaian nama instansi agar selaras dengan wilayah kerja administratif.

“Kolaborasi ini penting. Dengan kebersamaan antara eksekutif dan legislatif, kita bisa menata wajah pemerintahan yang berwibawa, tertib, dan punya jati diri,” tambahnya.

Sebagai putra asli Kei Besar Selatan, Ohoi Ohoirenan, Rahakbauw berharap semangat pembenahan nomenklatur ini menjadi momentum memperkuat kesadaran kolektif masyarakat Maluku Tenggara untuk menempatkan Langgur sebagai kota yang berdaya saing dan memiliki citra yang kuat, baik di tingkat regional maupun nasional.

“Langgur harus dikenal dunia bukan sekadar nama wilayah, tapi simbol kemajuan, budaya, dan kebanggaan orang Kei,” tutupnya.

Langkah Bupati Thaher Hanubun dan dukungan berbagai pihak ini diharapkan menjadi tonggak baru dalam peneguhan identitas Langgur sebagai ibu kota yang modern, maju, dan berakar kuat pada nilai-nilai adat Larvul Ngabal.”

(Elang kei)

Komentar