Papua, Kabarsulsel-lndonesia.com. Ketua Harian Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Don Muzakir, mengajak seluruh petani dan pedagang di Papua Tengah untuk bersama-sama mengawal program swasembada pangan yang digagas oleh pemerintah pusat.
Hal ini disampaikan Don Muzakir usai pelantikan pengurus tiga organisasi yang saling berkaitan, yakni Tani Merdeka, Papera, dan APPSI, bertempat di Guest house, Nabire, Papua Tengah, Selasa (28/10/25).
YIa menekankan pentingnya sinergi antara petani dan pedagang dalam memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Organisasi yang sekaligus kita lantik, Tani Merdeka, Papera, APPSI, ini ada kesinggungan antara satu sama lain. Organisasi ini saling membantu, yaitu pedagang dan petani. Dari petani bawa ke pedagang menjual di pasar,” ujar Don
Menurutnya, kehadiran APPSI dan Tani Merdeka di Papua menjadi semangat baru bagi petani dan pedagang lokal untuk memanfaatkan lahan-lahan produktif yang selama ini terbengkalai.
Kita bersyukur hari ini bisa di Papua untuk menyemangati kawan-kawan kelompok tani dan pedagang. Bagaimana caranya kita memastikan di Papua Tengah ini program-program pemerintah dari pusat, program pemerintah Pak Prabowo Subianto ini berjalan dengan maksimal, khususnya di bidang swasembada pangan,” jelasnya.
Don Muzakir menyebutkan, terdapat usulan pengelolaan lahan seluas 2.000 hektare untuk tanaman jagung dan kopi yang akan dikawal bersama agar bisa memberikan manfaat bagi masyarakat setempat.
“Usulan ke Kementerian Pertanian sekitar 2.000 hektare jagung dan kopi ini akan kita kawal bersama-sama agar masyarakat bisa menikmati hasilnya. Papua Tengah ini harus sejahtera dari program-program Pak Prabowo,” tambahnya.
Selain itu, Don Muzakir menyoroti masalah pupuk yang kerap menjadi kendala di lapangan. Ia mengingatkan pentingnya pengawasan terhadap penyaluran pupuk agar benar-benar sampai kepada petani yang membutuhkan.
Masalah pupuk ini penting. Karena kemarin Pak Prabowo menurunkan harga pupuk sebesar 20%, tapi masih banyak penyelewengan di lapangan. Bahkan sebelumnya, Kementerian Pertanian menutup lebih dari 2.000 kios pupuk nakal di seluruh Indonesia. Ini butuh pengawasan, “tegasnya”.
Ia berharap Tani Merdeka Papua Tengah bisa menjadi “mata dan telinga”pemerintah dalam mengawasi pelaksanaan program pertanian di daerah, termasuk masalah irigasi, benih, pakan, hingga distribusi pupuk.
Kita berharap Tani Merdeka Papua Tengah ini menjadi mata dan telinga Pak Prabowo di setiap daerah. Masalah irigasi, benih, pupuk, pakan, semua harus kita awasi bersama. Pemerintah daerah dan pusat harus bekerjasama agar masyarakat bisa merasakan hasilnya,” pungkas Don Muzakir
Penulis: Jeri P. Degei

 
																				












Komentar