Tim penyidik menemukan dokumen kunci terkait penyaluran Dana Adik. Laptop dan bukti pencairan ikut diamankan. Kejari Fakfak janji tuntas ungkap kerugian negara.
Fakfak, Kabarsulsel-Indonesia.com | Kamis (6/11), udara di lingkungan Kantor Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Fakfak terasa tegang. Satu per satu penyidik Kejaksaan Negeri Fakfak menapaki ruang-ruang dinas itu, membawa surat perintah penggeledahan yang telah diteken sejak 17 September lalu.
Di bawah komando Ketua Tim Penggeledahan dan Penyitaan, Deciana Caprina, S.H., M.H., yang juga menjabat sebagai Kasi Pidana Khusus Kejari Fakfak, tim bergerak cepat dan sistematis.
Ruang Pembinaan SMP, SMA dan SMK menjadi lokasi pertama. Setelah itu, penggeledahan berlanjut ke ruang Kepala Subbag Keuangan, gudang penyimpanan berkas, hingga ruang Kepala Dinas.

Tumpukan map, laptop, dan bundelan dokumen diperiksa satu per satu—mencari jejak aliran Dana Afirmasi Pendidikan Menengah (ADiK) yang diduga bermasalah.
Dari hasil penggeledahan, penyidik menyita sejumlah dokumen penting, di antaranya daftar penerima Dana Adik, dokumen pengumuman penyaluran, serta bukti pencairan dana. Satu unit laptop juga turut diamankan karena diduga menyimpan data digital terkait proses penyaluran tersebut.
“Ini merupakan tahap lanjutan dari penyidikan yang telah kami mulai sejak pertengahan September. Penggeledahan ini bagian dari proses pengumpulan alat bukti, khususnya dokumen-dokumen penting yang akan menjadi dasar penghitungan kerugian keuangan negara,” ujar Deciana di hadapan awak media, dengan nada tegas namun tenang.

Menurut Deciana, langkah penggeledahan ini menjadi upaya terakhir tim untuk mengumpulkan bukti sebelum melangkah ke tahap audit dan penetapan kerugian negara.
“Kami mohon dukungan seluruh masyarakat agar proses ini berjalan lancar, tanpa intervensi. Kejaksaan Negeri Fakfak tetap berkomitmen untuk menuntaskan pemberantasan tindak pidana korupsi, terutama dalam pengelolaan dan penyaluran dana pendidikan,” tambahnya.
Menariknya, saat penggeledahan berlangsung, Plt. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Fakfak tak tampak di lokasi.

Menurut staf di lingkungan dinas, sang pejabat sedang mengikuti kegiatan di luar kantor. Namun, penyidik memastikan absennya pimpinan tidak menghambat jalannya proses.
Kabar penggeledahan ini sontak mengguncang lingkungan birokrasi Fakfak. Beberapa pegawai tampak menutup diri, enggan berkomentar banyak. Di luar gedung, sejumlah warga yang mengetahui operasi kejaksaan terlihat memantau dari kejauhan.
“Kita tunggu saja hasil akhirnya. Kalau memang ada penyimpangan, harus diusut tuntas,” ujar seorang warga Fakfak yang tak ingin disebut namanya.
Kejari Fakfak memastikan, dalam waktu dekat hasil penghitungan kerugian negara akan diumumkan. Sinyal penetapan tersangka pun mulai menguat.
“Prosesnya berjalan, dan kami akan sampaikan hasilnya kepada publik,” tutup Deciana singkat.









Komentar