KabarSulselIndonesia (wajo)
Terkait adanya kegiatan pelantikan pengurus Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Wajo periode 2020-2023 sekaligus pengadaan uji kompetensi wartawan (UKW) persatuan wartawan indonesia (PWI) Kabupaten Wajo yang diselipkan dengan kegiatan Workshop Kepala Sekolah pada kegiatan tersebut sangat disayangkan oleh Ketua DPC Laskar Anti Korupsi Indonesia (LAKI) Marsose.
Dalam hal ini Ketua DPC LAKI Marsose mengatakan bahwa kegiatan Workshop Kepala Sekolah yang diselipkan dengan kegiatan pelantikan pengurus PWI sangat tidak sinkron, apalagi peserta membayar sebesar Rp. 150 ribu, sementara PWI telah menerima dana hibah dari Pemkab Wajo lebih kurang sebesar Rp 300 Juta untuk yang dipergunakan untuk kegiatan UKW, Turnamen Bulutangkis PWI Cup III Tahun 2021, ujarnya Rabu (6/10/2021).
Ia mengatakan, ”Saya cukup heran dengan manajemen kepengurusan PWI Kabupaten Wajo yang sekarang, dulu waktu saya masih anggota PWI Kabupaten Wajo sejak tahun 2003 hingga 2019 artinya anggota PWI mutlak wartawan dan wartawan tidak mutlak anggota PWI, namun sekarang tidak lagi seperti itu, bisa dipahami oleh pembaca untuk mencermati arti singkatan dari PWI adalah persatuan Wartawan Indonesia, berarti anggota PWI harus Wartawan bukan sebaliknya, banyak menjadi anggota PWI tapi bukan Wartawan,” tegas Marsose mantan Wartawan Harian Palopo Pos Fajar Group.
Lebih lanjut Marsose mengatakan mengenai Kepala Sekolah yang ikut Workshop Jurnalis tersebut yang dibebankan pembayaran Rp 150 ribu akan kita lihat nanti apakan menggunakan dana BOS atau menggunakan dana pribadi.
Jika menggunakan dana BOS pasti ada LPj (Laporan Pertanggungjawaban) yang di dukung bukti fisik seperti kwitansi penerimaan dana dan sertifikat yang ditandatangani oleh pihak panitia dan penyelenggara.
Tapi, jika hanya menggunakan dana pribadi Kepala Sekolah ya saya tidak tahu lagi, paling kita akan lihat proposal PWI apakah ada dana untuk Workshop atau tidak,” terangnya pada awak media. (tim)
Komentar