KabarSulSelIndonesia.com – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Tokyo terus fasilitasi pendidikan tinggi di Indonesia untuk meningkatkan kerja sama dengan pendidikan tinggi di Jepang. Salah satunya, melalui kerja sama riset bidang kesehatan antara Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Airlangga dengan Osaka University.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Yusli Wardiatno mengatakan KBRI Tokyo terus melakukan inisiatif penggalangan kolaborasi riset antara Osaka University dan perguruan tinggi di Indonesia. “Kolaborasi riset seperti bidang kesehatan antara Osaka University dan ITB telah kami bangun. Saat ini KBRI tengah mendorong kerja sama riset terkait emerging disease antara Center for Infectious Disease Education and Research, Osaka University dengan Institute of Tropical Disease Universitas Airlangga”, terang Yusli pada kuliah umum yang digelar secara daring dengan topik Indonesia – Japan Relations: A Shared Future In Health Cooperation, pada Kamis (26/2).
Atdikbud Yusli mengatakan kuliah umum ini merupakan implementasi dokumen kerja sama yang telah ditandatangani antara Duta Besar RI Tokyo Heri Akhmadi dengan Rektor Osaka University Shojiro Nishio.
Wakil Kepala Perwakilan RI Tokyo Tri Purnajaya selaku pembicara pada kuliah umum menyampaikan Indonesia dan Jepang merupakan dua negara sahabat yang dapat saling mengisi dalam berbagai bidang seperti ketenagakerjaan, sumber daya alam dan teknologi. Dalam riset, kata Tri, KBRI Tokyo terus mendorong kerja sama yang saling menguntungkan di bidang produk yang dihasilkan sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia dan Jepang. Di antaranya melalui fasilitasi dialog regulasi yang konstruktif.
“Indonesia dan Jepang telah sepakat untuk mendorong pertukaran informasi dan kerja sama di bidang produk, seperti medis terkait administrasi dan pengawasan di bidang produk, produk biologi dan obat tradisional. Indonesia dan Jepang juga sepakat untuk bekerja sama di bidang kerja sama ilmiah, pelatihan SDM dan kerja sama dalam forum multilateral,” ujar Tri.
Sementara itu, pembicara lainnya, Konsul Jenderal Osaka Diana Emilia Sari Sutikno menyampaikan peluang kerja sama hasil riset seperti bidang farmasi dan alat kesehatan. “Ada dua peluang kerja sama antara Indonesia dan Jepang. Yang pertama, kerja sama antara regulator. Kedua, kerja sama di sisi hulu, seperti penelitian dan pengembangan, uji klinis, pengadaan bahan baku, dan investasi alat yang dihasilkan dengan jaminan pasar,” tutur Diana.
(Kemdikbud/Redaksi)
Komentar