Maluku Tenggara, Kabarsulsel-Indonesia.com | Plt Kepala Dinas Kabupaten Maluku Tenggara, Karel Rahayaan, menegaskan komitmennya untuk menyelamatkan dana desa dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui langkah-langkah strategis yang inovatif.
Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan resmi di Kantor Dinas Maluku Tenggara pada 22 November 2024.
Kolaborasi dengan Penegak Hukum: Awal yang Tegas
Sebagai langkah awal, Karel bersama Bupati Maluku Tenggara telah berkoordinasi dengan Kejaksaan Tinggi dan aparat penegak hukum untuk memastikan pengelolaan dana desa berjalan sesuai aturan.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari arahan Presiden Jenderal Prabowo Subianto untuk memperkuat pengawasan dan mencegah penyalahgunaan dana desa.
“Kami telah mengadakan rapat koordinasi dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Malra dan Polres Malra. Pendampingan ini bertujuan untuk memastikan dana desa benar-benar digunakan sesuai kebutuhan masyarakat,” ungkap Karel.
Inovasi Pencairan Dana di Kei Besar: Efektif dan Efisien
Dalam upaya meningkatkan efisiensi, pencairan dana desa untuk empat kecamatan di Kei Besar, yakni Kei Besar, Kei Besar Utara Timur, Kei Besar Utara Barat, dan Kei Besar Selatan, akan dilakukan langsung di Elat.
Sebelumnya, masyarakat harus melakukan pencairan di Kota Tual yang memakan biaya transportasi tinggi.
“Bekerja sama dengan Bank BRI dan BPDN, kami memastikan pencairan dana desa di wilayah Kei Besar mulai awal Desember 2024. Ini akan menghemat biaya transportasi dan mempercepat perputaran ekonomi di tingkat lokal,” jelas Karel.
Penegasan pada LPJ Dana Desa
Namun, Karel juga menyoroti kendala administratif yang masih menjadi tantangan. Dari 94 pejabat kepala ohoi, sebanyak 73 belum melengkapi laporan pertanggungjawaban (LPJ) fisik tahun 2023, meski data digitalnya telah masuk sistem Suskedus.
“Tanpa LPJ lengkap, pencairan dana desa tidak akan dilakukan. Kami sudah berkoordinasi dengan Bank BNI untuk mempercepat proses pencairan sehingga dana dapat langsung digunakan untuk pembangunan di ohoi masing-masing,” tegasnya.
Mendorong Pertumbuhan Ekonomi Lokal
Dengan fokus pencairan di Elat, Karel berharap dampak positif langsung dirasakan oleh masyarakat Kei Besar. Biaya transportasi yang tinggi menuju Tual sering menjadi penghambat ekonomi lokal.
“Ini adalah langkah awal untuk memastikan masyarakat Kei Besar dapat merasakan manfaat nyata dari dana desa. Dengan pencairan yang lebih dekat, roda ekonomi lokal bisa bergerak lebih cepat,” katanya.
Rencana jangka panjang untuk tahun 2025 juga mencakup perluasan pencairan langsung di wilayah lain seperti Kei Kecil Timur dan Kei Kecil Selatan Barat, menggunakan bank-bank lokal yang lebih strategis.
Ajakan untuk Transparansi dan Kolaborasi
Di akhir pernyataannya, Karel mengajak seluruh masyarakat Maluku Tenggara untuk mendukung pengelolaan dana desa yang transparan dan bertanggung jawab.
“Mari kita bersama-sama memastikan dana desa digunakan sebagaimana mestinya. Ini bukan hanya tentang pembangunan fisik, tetapi juga tentang masa depan 192 ohoi di Maluku Tenggara. Kami ingin dana desa memberikan dampak nyata bagi masyarakat,” pungkas Karel.
Komentar